Menuju konten utama

Jejak Giring Ganesha: PSI, Anies, Nyapres, Hingga Musik & Politik

Berikut profil dan biografi singkat Giring Ganesha, eks vokalis Nidji & Plt Ketum PSI yang kritik Anies Baswedan.

Jejak Giring Ganesha: PSI, Anies, Nyapres, Hingga Musik & Politik
Eks vokalis band Nidji, Giring Ganesha, mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR RI melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dalam konferensi pers yang digelar di kantor DPP PSI, Rabu (6/9), ANTARA News/ Arindra Meodia

tirto.id - Giring Ganesha, kini berstatus sebagai Plt Ketua Umum PSI, melancarkan serangan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan menudingnya sebagai pembohong. Kritik itu Giring sampaikan lewat sebuah video di akun media sosial DPP PSI sejak Senin 20 September 2021.

Pangkal persoalan yang dikritik Giring adalah karena Anies dianggap telah berpura-pura peduli terhadap COVID-19, tetapi membuang APBD DKI sebesar Rp1 triliun untuk menyelenggarakan Formula E. Giring menuding hal itu dilakukan Anies demi kepentingannya maju pada Pilpres 2024.

"Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” ungkap Giring dalam video tersebut.

Tuduhan itu langsung disanggah oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria. Menurut dia, pernyataan Giring tidak bijak apalagi disampaikan oleh ketua umum partai. "Saya kira tidak bijak, apalagi dilakukan oleh tokoh-tokoh atau pimpinannya," kata Riza.

Rekam Jejak Giring Ganesha

Mula-mula Giring dikenal sebagai frontman dari band pop Indonesia bernama Nidji. Berkat gaya dan suaranya yang khas, Giring menjadi sangat identik dengan bandnya, sehingga tak jarang ia dipanggil dengan nama Giring Nidji.

Bersama Nidji, pria kelahiran 14 Juli 1983 itu merilis beberapa album seperti Breakthru, Top Up, Liberty dan lain-lain. Mereka juga menelurkan sejumlah hit seperti "Sudah", "Hapus Aku", "Bila Aku Jatuh Cinta", bahkan pernah terlibat dalam penggarapan soundtrack film 5 cm berjudul "Di Atas Awan", dan film Laskar Pelangi dengan judul lagu yang sama.

Pada 2017, Giring hengkang dari Nidji untuk kemudian terjun ke dalam dunia politik. Sebagai perahunya, Giring mantap memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan ikut dalam kontestasi pemilihan calon legislatif DPR RI. Ia memilih dapil Jawa Barat I yang meliputi Kota Bandung-Cimahi.

Giring mengaku tertarik bergabung di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, olahraga dan sejarah. Dalam pemilihan legislatif 2019, Giring tercatat mendapat 47.069 suara, tapi ia gagal duduk di Senayan karena PSI tak mampu meraih suara ambang batas parlemen karena cuma mendapatkan 1,74 persen dari suara nasional.

Walaupun tidak lolos menjadi DPR RI, Giring tetap berkiprah di dunia politik. Pada Agustus 2020 lalu, ia pun ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia menggantikan Grace Natalie yang melanjutkan studinya di luar negeri.

Masih di bulan Agustus tahun lalu, Giring sempat membuat heboh karena mendeklarasikan diri sebagai calon Presiden RI untuk Pemilu 2024. Kabar itu dia sampaikan lewat konferensi pers dan akun resminya di Youtube.

"Saya sadar ini enggak akan mudah," katanya, sebab "saya terjun ke politik pada saat banyak anak muda enggak suka, sinis, atau pesimistis pada politik."

Giring berpendapat, suka atau tidak, sistem politik telah mempengaruhi setiap aspek hidup seseorang. Oleh karena itulah, ia menegaskan, penting bagi anak muda untuk lebih peduli pada masalah politik. "Karena itulah, saya Giring Ganesha memberanikan diri mewakili generasi saya untuk maju sebagai Presiden Republik Indonesia di 2024."

Pengajar ilmu politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai deklarasi Giring merupakan langkah promosi dan iklan partai untuk mendapatkan atensi yang tinggi dari publik. "Giring capres 2024 itu hanya jualan," katanya saat dihubungi wartawan Tirto.

Menurut dia, ini penting karena suara PSI di tingkat nasional masih sangat kurang. "Suka tak suka yang dijadikan ikon itu si Giring karena dia yang punya nama untuk publisitas. Beriklan agar rakyat lebih tahu tentang PSI," kata Ujang menambahkan.

"Itu gimik politik PSI saja agar dapat pemberitaan luas. Karena PSI tahu, soal pencapresan akan menyedot pemberitaan yang banyak."

Baca juga artikel terkait GIRING GANESHA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya