tirto.id - Jumat terakhir di bulan Ramadhan jatuh pada tanggal 28 Maret 2025. Masjid Baiturrahman Aceh akan menggelar shalat Jumat terakhir di Bulan Puasa. Simak jadwal shalat Jumat terakhir Ramadhan di Masjid Baiturrahman Aceh.
Jumat terakhir bulan Ramadhan merupakan waktu yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pasalnya, waktu tersebut termasuk dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Tak hanya itu, Jumat terakhir bulan Ramadhan juga menjadi pengingat akan berakhirnya Ramadhan. Umat Islam memiliki kesempatan meningkatkan keimanan dan memperbaiki diri sebelum memasuki bulan Syawal.
Shalat Jumat Terakhir Ramadhan di Masjid Baiturrahman Aceh
Masjid Baiturrahman Aceh berdiri di jantung kota Banda Aceh, menjadi simbol agama, budaya, jiwa, ketangguhan, dan perjuangan masyarakat Aceh. Masjid yang beridiri pada abad ke 17 ini merupakan peninggalan dan menjadi saksi kejayaan Kerajaan Aceh.
Pada 10 April 1873, masjid ini pernah dibakar oleh Belanda karena berada di lokasi yang strategis. Kemudian, pada 9 Oktober 1879, Masjid Baiturrahman dibangun kembali dan peletakan batu pertama dilakukan oleh Tengku Qadhi Malikul Adil.
Masjid Baiturrahman Aceh selamat dalam gempa bumi yang mengguncang Aceh pada Desember 2004. Masjid Baiturrahman Aceh berdiri pada lahan seluas 31.000 meter persegi. Luas bangunannya sekitar 4.000 meter persegi.
Masjid mampu menampung sekitar 13 ribu jamaah.
Masjid tersebut memiliki menara dan kubah besar. Desain masjid ini memakai gaya arsitektur Mughal. Namun, dipadukan dengan berbagai unsur lain, termasuk budaya asli Aceh.
Dilansir dari unggahan Instagram @grandbaiturrahman, shalat Jumat terakhir Ramadhan di Masjid Baiturrahman Aceh digelar pada 28 Maret 2025. Berdasarkan data tersebut, khatib shalat Jumat terakhir Ramadhan di Masjid Baiturrahman Aceh ialah Dr. H. Muhammad Haikal, MM.
Sementara imam shalat Jumat terakhir Ramadhan di Masjid Baiturrahman Aceh ialah Tengku Ivan Aulia. Shalat Jumat terakhir Ramadhan di Masjid Baiturrahman Aceh mengusung tema: Cara Terbaik Untuk Membayar Zakat Fitrah.
Amalan Jumat terakhir Ramadhan
Ramadhan merupakan bulan yang penuh ampunan dan penuh berkah. Setiap amalan baik yang dilakukan sepanjang bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya.
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat. Hal ini disampaikan Rasulullah dalam sebuah hadis:
“Barangsiapa bershalawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat nanti.” (Hadits ini terdapat dalam Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabiy no. 50, Isma’il bin Ishaq Al Jahdiy. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani).
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan itikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan tersebut Allah merahasiakan malam istimewa yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar.
Umat Islam juga dianjurkan untuk mengerjakan shalat malam pada Jumat terakhir bulan Ramadhan.
Hadis riwayat Bukhari menerangkan, "Barang siapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."
Pada Jumat terakhir bulan Ramadhan, amalan yang dianjurkan bagi umat Islam ialah bersedekah. Pahala bersedekah pada bulan puasa akan mendapat pahala yang berlipat.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata, bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307).
Kemudian, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak doa di hari Jumat terakhir bulan Ramadhan. Doa yang dipanjatkan pada Allah pada Ramadhan dijanjikan untuk dikabulkan.
Saat Ramadhan, ada tiga tambahan waktu mustajab untuk berdoa yaitu saat sahur, ketika berpuasa, dan setelah berbuka.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Fitra Firdaus