Menuju konten utama

Jadwal Debat Pilgub Jatim Terakhir dan Aturan Paslon Berbahasa Jawa

KPU Jawa Timur akan menggelar Debat Publik Pilgub Jatim 2018 Tahap Ke-3 pada Sabtu, 23 Juni 2018.

Jadwal Debat Pilgub Jatim Terakhir dan Aturan Paslon Berbahasa Jawa
Dua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jatim 2018, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur saat hadir dalam acara Debat Pilgub Jatim Tahap Kedua di Surabay, Selasa (8/5/2018). tirto.id/Tony Firman.

tirto.id - Debat Pilgub Jatim 2018 Tahap ke-3 atau terakhir akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur pada Sabtu, 23 Juni 2018. Debat Pilkada Jatim ini akan berlangsung pada pukul 19.00-22.00 WIB, Sabtu malam.

Komisioner KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro memastikan Debat Pilgub Jatim ke-3 akan kembali digelar di Gedung Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.

Menurut Gogot, debat publik Calon Gubernur (Cagub) Jatim terakhir tersebut mengangkat tema “Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik”. Selain akan disiarkan langsung oleh stasiun televisi TV One, acara Debat Pilgub Jatim 2018 Tahap ke-3 juga akan disiarkan secara relay oleh INews TV, BBS TV, CNN Indonesia dan JTV.

Panelis pada debat terakhir kali ini terdiri dari empat akademikus. Mereka ialah Biyanto dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Dian Fericha dari IAIN Tulungagung, Andy F Wijaya dari Universitas Brawijaya Malang dan Kris Nugroho dari Universitas Airlangga Surabaya.

Debat ini akan diikuti dua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jatim 2018, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur.

Aturan Berbahasa Jawa di Debat Pilgub Jatim Tahap Ke-3

Komisioner KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro menjelaskan Debat Pilgub Jatim terakhir kali ini juga akan menerapkan aturan baru.

Dia menyatakan, pada salah satu segmen debat, dua pasangan Cagub-Cawagub Jatim akan diwajibkan menyampaikan pernyataan dengan menggunakan bahasa Jawa.

"Di segmen menjelang statemen penutup, para pasangan calon harus berbahasa Jawa Timur-an sebagai wujud kearifan lokal," ujar Gogot kepada wartawan di Kantor KPU Jatim, pada Jumat (22/6/2018), seperti dikutip Antara.

Gogot menambahkan aturan baru itu diterapkan agar debat terakhir kali ini memberi kesan berbeda dari dua acara serupa sebelumnya.

Menurut dia, di segmen lainnya, juga akan ada debat terbuka antarcalon atau interaksi antarkandidat sehingga komunikasi di atas panggung bisa lebih hidup.

KPU Jatim tidak hanya menghadirkan pertanyaan dari para panelis. Pada salah satu segmen debat, dua paslon juga akan diminta menjawab pertanyaan dari masyarakat yang telah diseleksi dan diverifikasi oleh KPU Jatim.

Debat Pilgub Jatim 2018 Tahap Ke-3 Diamankan 1000 Polisi

Acara Debat Pilkada Jatim 2018 Tahap ke-3 juga akan diamankan oleh lebih banyak aparat kepolisian dibanding 2 acara serupa sebelumnya. Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya berencana mengerahkan 1.000 personel untuk mengamankan debat tersebut.

"Pada pelaksanaan dua debat publik Pilkada Jatim yang lalu, kami kerahkan masing-masing 700 personel. Untuk besok, yang merupakan debat publik Pilkada Jatim yang ketiga dan terakhir, kami lebihkan personel untuk bersiaga, seluruhnya berjumlah 1.000 orang," kata Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan di Surabaya, pada hari ini, seperti dikutip Antara.

Menurut Rudi, penambahan jumlah personel pengamanan acara debat itu bukan disebabkan oleh adanya ancaman keamanan yang besar.

"Kami ingin memberikan kenyamanan yang lebih kepada dua pasangan calon dan penyelenggara,” kata dia. "Kami juga akan mengantisipasi kemacetan lalu lintas di jalan raya sekitar Gedung Dyandra.”

Rudi memperkirakan Debat Pilgub Jatim kali ini akan menarik perhatian banyak pendukung masing-masing paslon sehingga ada kemungkinan terjadi antrean kendaraan yang panjang di Jalan Basuki Rahmat Surabaya.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom