tirto.id - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) diminta lebih selektif memilih turnamen yang bakal diikuti dalam jadwal atau kalender baru kejuaraan BWF tahun 2020. Hal itu terkait faktor keamanan para atlet menyusul belum terkendalinya pandemi global virus corona (COVID-19).
“Kita pasti lebih selektif ya. PBSI saai ini sedang menyiapkan atletnya, tapi sekarang kita harus proaktif dan selektif. Apakah aman untuk atlet kita?” terang Susi Susanti selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, seperti dikutip dari Antara, Jumat (5/6/2020).
Selain faktor kesiapan tuan rumah penyelenggara dalam menjamin keselamatan dan kesehatan seluruh peserta, Susi Susanti juga menyoroti tentang kemungkinan adanya penolakan terhadap kontingen lantaran masih tingginya kasus COVID-19 di Indonesia.
Menurut Susi, saat ini masih ada sejumlah negara yang memberlakukan larangan masuk kepada warga Indonesia sebagai dampak pandemi. Hal itu berkaca pada kasus kontingen Cina dan Hong Kong yang gagal mengikuti Kejuaraan Beregu Asia 2020 pada Februari di Filipina, lantaran ditolak masuk oleh otoritas setempat.
“Negara setempat mau terima atlet Indonesia tidak? Karena saat ini 62 negara tidak mau terima (warga) Indonesia. Jadi banyak pertimbangannya,” jelas peraih medali emas tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992 ini.
Meski masih banyak tantangan yang mesti dihadapi dalam jadwal baru turnamen BWF, namun Susi mengungkapkan jika PBSI tetap mempersiapkan para atletnya dengan sebaik mungkin.
Bahkan mulai pekan ini pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, secara bertahap sudah meningkatkan intensitas latihan mereka.
Perubahan Kalender BWF
Meskipun pada 22 Mei lalu BWF sempat mengeluarkan jadwal baru musim turnamen tahun 2020, namun Federasi Badminton Dunia tersebut kembali mengumumkan perubahan yang dirilis Kamis (4/6/2020) kemarin.
Salah satu perubahan adalah pembatalan turnamen Hyderabad Open 2020 di India. Kejuaraan berkategori Super 100 yang dijadwalkan pada 11-16 Agustus tersebut seharusnya bakal menjadi turnamen pembuka dalam kalender baru BWF pada 2020.
“BWF dan Asosiasi Badminton India sepakat untuk membatalkan Hyderabad Open 2020 (11-16 Agustus), sebuah turnamen Super 100 dalam BWF Tour,” tulis pengumuman resmi BWF.
Di samping itu, BWF juga mengumumkan pembatalan dua turnamen lain yang berkategori Super 300, yakni Australian Open 2020 dan Korea Masters 2020.
“Situasi telah dan akan terus berubah di beberapa wilayah atau negara tertentu. Oleh karena itu BWF mungkin akan membuat pembaharuan tentang status turnamen bila diperlukan,” ujar Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya