tirto.id - Tahun baru hijriah atau tahun baru Islam diperingati pada setiap tanggal 1 Muharam. Di kalender Hijriah, Muharam merupakan bulan pertama.
Pada tahun ini, 1 Muharam 1442 H akan jatuh pada hari Kamis, tanggal 20 Agustus 2020. Karena penanggalan hijriah diawali usai matahari terbenam, maka pergantian tahun baru Islam tersebut akan dimulai sejak Rabu malam, tanggal 19 Agustus 2020.
Muharam adalah salah satu bulan di kalender Islam yang diyakini penuh berkah. Dalam literatur keislaman, Muharam dijuluki sebagai "Bulan Allah" atau Syahrullah karena bermakna agung dalam sejarah Islam.
Selain itu, derajat kemuliaan Muharam berada setingkat di bawah Ramadan, sebagaimana disebut dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA:
"Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadan, puasa di bulan apa yang lebih afdal?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharam," (H.R. Ibnu Majah).
Jadi, selain dari penamaannya, keutamaan lain di bulan Muharam adalah anjuran puasanya. Jika umat Islam berpuasa sunah pada bulan Muharam, ibadah itu akan bernilai pahala tinggi. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:
"Puasa yang paling utama setelah Ramadan ialah puasa di bulan Allah, Muharam," (H.R. Muslim).
Mengenai waktu pelaksanaan puasa Muharam, yang sangat dianjurkan adalah pada tanggal 10 di bulan Muharam, atau puasa Asyura, demikian dikutip dari Nu Online. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan mengiringi puasa Asyura dengan berpuasa pada tanggal 9 dan 11 Muharam. Puasa di tanggal 9 Muharam biasa disebut dengan puasa Tasu'a.
Oleh karena 1 Muharam 1442 Hijriah jatuh di tanggal 20 Agustus 2020, maka jadwal puasa Asyura adalah pada 29 Agustus 2020.
Lalu, puasa Tasu'a bisa dilaksanakan pada 28 Agustus 2020. Kemudian, jadwal puasa tanggal 11 Muharam 1442 H, ialah pada 29 Agustus 2020.
Salah satu dasar kesunahan puasa Asyura, puasa tasu'a dan puasa pada 11 Muharam ialah hadis riwayat Imam Ahmad bin Hanbal yang memuat sabda Rasulullah SAW: "Berpuasalah kalian pada Asyura (tanggal 10 Muharram). Berbedalah dari kaum Yahudi dengan berpuasa sehari sebelum dan sesudahnya."
Doa Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam
Menyambut awal tahun baru Islam 1442 H, terdapat dua doa yang dianjurkan untuk dibaca oleh umat Islam: doa akhir tahun dan doa awal tahun ketika memasuki 1 Muharam.
Doa akhir tahun 1441 hijriah dapat dibaca sebelum salat Magrib pada hari Rabu, 19 Agustus 2020, atau tepat saat pergantian tahun di kalender Islam terjadi. Sementara doa menyambut awal tahun baru Islam 1442 hijriah dapat dibaca sesudah salat Magrib pada hari yang sama.
Adapun doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dibaca ketika menyambut akhir dan awal tahun, sebagaimana ditulis Alhafiz K. dalam artikel "Ini Doa Rasulullah SAW di Akhir Tahun" dan "Ini Doa Rasulullah SAW di Awal Tahun" yang tayang di NU Online, adalah sebagai berikut.
1. Do'a Akhir Tahun
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Bacaan latinnya: "Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm."
Artinya: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku."
2. Doa Awal Tahun
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Bacaan latinnya: "Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini."
Kedua bacaan di atas, baik doa di akhir tahun dan awal tahun, dianjurkan untuk dibaca tiga kali. Selanjutnya, di pergantian tahun ini juga, Nabi Muhammad SAW menyarankan untuk melakukan introspeksi diri atas hal-hal yang sudah dilakukan di tahun yang lalu dan mencanangkan kebaikan yang akan dilakukan pada tahun yang akan berjalan.
Rasulullah SAW bersabda: "Orang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT," (H.R. Tirmidzi).
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom