Menuju konten utama

Bulan Muharam: Amalan Sunah dan Keutamaannya Menurut Islam

Amalan sunah yang bisa dilakukan di bulan Muharam dan keutamaannya menurut Islam.

Bulan Muharam: Amalan Sunah dan Keutamaannya Menurut Islam
Ilustrasi berdoa. foto/istockphoto

tirto.id - Bulan September 2019 ini, umat muslim merayakan Tahun Baru Islam yang jatuh pada tanggal 1 September 2019. Bulan Muharam pun menjadi awalan menandai datangnya tahun baru ini.

Di bulan ini, sunah melakukan amalan ketaatan dan kebaikan sangatlah dianjurkan, karena memiliki banyak keutamaan saat mengerjakannya, selain itu amalan sunah yang dikerjakan pun akan berbalas pahala yang besar.

Muharam termasuk bulan yang dimuliakan. Saking mulianya, bulan ini dijuluki dengan syahrullah (bulan Allah). Muharam dikatakan mulia karena di dalamnya terdapat amalan sunah yang sangat dianjurkan untuk melakukannya.

Lalu apa saja amalan yang bisa dilakukan di bulan ini dan bagaimana keutamaannya menurut Islam? Berikut penjelasannya:

Salah satu amalan sunah utama yang dimaksud ialah mengerjakan puasa Asyura. Kesunahan puasa di bulan Muharam didasarkan pada hadits riwayat Abu Hurairah: "Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, ‘Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharam,” (HR Ibnu Majah).

Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan sebagai berikut. “Puasa yang paling utama setelah Ramadan ialah puasa di bulan Allah, Muharam.”

Puasa Asyura atau puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharam jatuh pada Selasa (10/9/2019). Amalan ini menjadi lebih sempurna ketika dilakukan pada 8, 9, dan 10 Muharam.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

“Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu." [HR.Muslim: 1162]

Sementara Imam an-Nawawi berkata: “Keutamaannya menghapus semua dosa-dosa kecil, atau boleh dikatakan menghapus seluruh dosa kecuali dosa besar”. [Majmu’ Syarah al-Muhadzzab, an-Nawawi 6/279]

“Dan berpuasa pada hari Asyura itu, aku berharap kepada Allah agar bisa menghapus (dosa-dosa) setahun sebelumnya (yakni setahun yang lalu).”

Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa keutamaan puasa 10 Muharram adalah menghapuskan dosa setahun yang lalu.

Selain berpuasa di 10 Muharam, melakukan amalan lain juga dianjurkan di antaranya bermuhasabah atau introspeksi diri.

Rasulullah bersabda: "Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal saleh sebagai persiapan menghadapi kematian".

Kemudian dalam sebuah ayat disebutkan: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Hasyr: 18).

Ayat tersebut mengingatkan umat Islam untuk bisa terus mengintrospeksi dan mengevalusi semua perbuatan yang pernah dilakukan di masa lampau dan bertujuan untuk memperbaikinya pada massa depan serta meningkatkan iman sebagai bekal di hari akhir.

Selain berpuasa dan muhasabah diri, salah satu keutamaan lainnya pada bulan ini adalah mengenang hijrah Rasulullah saw.

Bulan Muharam juga dimaksudkan mengingatkan umat Islam untuk mengenang hijrah yang dilakukan Rasulullah dari Mekah ke Madinah pada akhir bulan Shafar, dan tiba di Madinah pada awal bulan Rabiul Awal.

Sesampainya di Madinah, Rasulullah dan pengikutnya memulai babak baru perjuangan Islam. Perjuangan demi perjuangan pun mulai dilakukan Rasulullah untuk menyampaikan wahyu Allah dan mendidik manusia yang beradab.

Baca juga artikel terkait BULAN MUHARRAM atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Yulaika Ramadhani