tirto.id - Sekitar sebulan lalu, Mavis Wanczyk masih seorang pekerja administrasi di Mercy Medical Center, Springfield, Massachusetts. Sama seperti banyak pekerja pada umumnya, rasa jengah dan bosan bisa melanda. Apalagi ia sudah bekerja di tempat yang sama selama 32 tahun. Wanczyk, guna menghibur dirinya sendiri, mengunggah gambar di akun Facebooknya.
Meme itu bertuliskan, "Aku butuh liburan. Dan liburan idealku adalah pergi dari sini dan mencari pekerjaan baru. Di pantai. Sambil minum rum."
Sekarang, Wanczyk tak hanya bisa bekerja di pantai sembari minum rum. Ia malahan tak perlu lagi bekerja seumur hidup. Wanczyk pada 24 Agustus 2017 dinobatkan sebagai pemenang lotre Powerball. Hadiahnya? 758 juta dolar. Kalau dirupiahkan, itu sekitar Rp10,1 triliun. Itu hadiah terbesar lotre di Amerika Serikat yang didapat pemenang tunggal. Reaksi pertamanya setelah menerima hadiah itu adalah menelpon tempatnya bekerja.
"Aku bilang pada mereka, aku tak ingin bekerja lagi," ujarnya.
Di Amerika Serikat, ada dua sistem pengambilan hadiah lotre. Pertama adalah mengambil secara utuh dan tunai. Jika pilihan ini diambil, uang akan kena potongan sekitar 30 hingga 40 persen. Pilihan kedua adalah pembayaran bertahap selama 30 kali dalam 29 tahun. Wanczyk memilih yang kedua. Setelah dipotong pajak, perempuan berusia 53 tahun ini mendapat 336 juta dolar atau sekitar Rp4,4 triliun. Jumlah itu bahkan lebih besar dibandingkan Produk Domestik Bruto negara kecil seperti Micronesia atau Republik Palau.
Baca juga:Di Mana Orang Kaya di Dunia
Lalu mendadak, bermunculan banyak akun media sosial dengan nama Mavis Wanczyk. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menipu, menawarkan uang tunai dengan mengisi data diri. Mirip-mirip email penipuan dengan identitas pangeran Nigeria yang marak beberapa tahun silam. Polisi sudah memperingatkan agar tak tertipu oleh akun-akun bodong itu.
Apa yang akan direncanakan oleh Wanczyk, yang sekarang menjadi salah satu orang terkaya di Massachusetts ini?
"Aku belum ingin melakukan apapun. Hal pertama yang ingin aku lakukan adalah berbaring dan santai."
Manusia Paling Beruntung di Dunia
Keberuntungan bisa datang menghampirimu kapan saja, di waktu yang tak terduga. Kamu sedang tak punya uang, tiba-tiba saja mantan klienmu yang sudah menghilang tiga tahun menghubungi dan menanyakan nomor rekeningmu. Tapi memenangkan lotre adalah jenis keberuntungan yang berbeda.
Menurut perhitungan, kemungkinan memenangkan lotre jenis Mega Million, adalah 1: 258.890.850. Sedangkan untuk menang hadiah utama lotre jenis Powerball seperti yang dialami oleh Wanczyk adalah 1: 292.201.338. Dengan kata lain: pemenang utama lotre lebih langka ketimbang badak albino bercula satu.
Cara bermain lotre Powerball adalah mengambil 5 bola putih bertuliskan angka dari drum yang berisi 69 bola. Ditambah dengan satu bola merah dari drum berisi 26 bola merah. Hadiah paling kecil adalah 4 dolar, jika angka pilihan sama dengan angka bola merah. Jika angka pilihan bola putih benar 5, maka dapat 1 juta dolar.
Baca juga:Martin Demichelis Langgar 12 Aturan FA Tentang Judi
Hadiah tertingginya akan diberikan pada seseorang yang memilih nomer sama, baik di bola putih atau merah. Misalkan pada penarikan tanggal 23 Agustus 2017 seperti yang dipilih oleh Wanczyk, bola putih yang keluar adalah angka 6,7,16,23,26, dan bola merah angka 4.
Apa yang diterima oleh Wanczyk bukanlah yang terbesar secara umum. Dalam sejarah lotre Amerika Serikat, hadiah terbesar adalah 1,6 miliar dolar yang berhasil diperoleh 3 orang. Masing-masing mendapat 528 juta dolar. Karena mereka memilih untuk mengambil uang dalam bentuk langsung, uang yang diterima adalah 327 juta dolar.
Para pemenang lotre ini punya satu kesamaan: mereka bingung harus melakukan apa. Wanczyk hanya punya satu keinginan awal: bersantai. Sedangkan Merle Butler dan Patricia yang memenangkan 1/3 dari total hadiah 656 juta dolar dalam lotre Mega Million pada 2012, mengatakan mereka, "sedang bingung akan melakukan apa."
Memenangkan lotre dalam jumlah besar memang rawan membuat pemenang jadi gegar pikiran. Pasti ada perasaan was-was. Apalagi jika pemenangnya berasal dari kota kecil, yang desas desus begitu cepat berhembus. Karena itu, banyak pemenang lotre yang melakukan kesalahan dasar. Seperti soal identitas, misalnya. Beberapa pemenang memilih untuk merahasiakan identitas. Tapi sejumlah pemenang lain dengan terang-terangan datang ke konferensi pers.
Kesalahan lain adalah tak bijak menggunakan uang. Evelyn Adams pernah memenangkan lotre 2 tahun berturut-turut, 1985 dan 1986. Ia mendapat hadiah sekitar 5,4 juta dolar. Namun, alih-alih berinvestasi, ia malah menghamburkan di adu keberuntungan lain: meja judi. Ia kehilangan segalanya. Menurut laporan Business Insider, ia sekarang jadi gelandangan dan tinggal di rumah trailer.
Baca juga:Domino Berjatuhan di Bisnis Kasino
Laporan Business Insider itu juga menceritakan nasib 20 pemenang lotre lain yang jauh dari keberuntungan. Ada yang nyaris mati dihabisi pembunuh bayaran yang disewa adiknya sendiri, ada yang membeli Porsche dan rumah mewah lalu berakhir dengan perceraian yang bikin bangkrut, juga ada yang kembali hidup biasa setelah uang habis untuk pesta dan membeli adibusana.
Salah satu yang paling menyedihkan terjadi pada Gerald Muswagon. Ia memenangkan lotre sebesar 10 juta dolar di Kanada, dan menghabiskannya untuk pesta dan mabuk-mabukan. Ia bangkrut setelah 7 tahun menjalani gaya hidup bak bintang rock, kembali ke rumah orangtua, dan gantung diri pada 2005.
Karena beban berat pemenang itu, juga bahaya-bahaya yang menghantui, saran terbaik bagi pemenang adalah segera mencari pengacara, akuntan, dan pengatur keuangan terbaik. Mereka akan memastikan pengeluaran bisa ditata dengan baik.
Kisah lotre ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, Inggris, atau Kanada. Di Indonesia sempat populer berbagai jenis lotre. Mulai dari toto raga, lotto, nasional lotre, porkas, hingga generasi terakhir bernama Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB) yang berakhir pada 1993.
Istilah SDSB ini kembali populer di era Milenium sewaktu ada kasus gegeran Adi Bing Slamet melawan Eyang Subur beberapa tahun silam. Di beberapa kesempatan, Adi pernah mengatakan Eyang Subur pernah memenangkan SDSB sebesar Rp1,5 miliar.
Namun, meski istilah itu kembali muncul di permukaan, nyaris mustahil lotre hadir lagi di Indonesia. Sama seperti di Amerika Serikat atau Inggris, pemerintah Indonesia juga mendapatkan bagi hasil berupa potongan dan juga pajak dari lotre zaman dulu. Sayang, ada banyak kontroversi yang mengiringi lotre berhadiah di Indonesia. Mulai dari soal korupsi, penyimpangan, hingga isu agama. Sejak dihentikan pada 1993, sudah tak ada lagi lotre dengan hadiah fantastis di Indonesia.
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Maulida Sri Handayani