Menuju konten utama

Jadi Dosen Tamu, Angelina Jolie Angkat Isu Kekerasan Seksual

Isu kekerasan seksual terhadap perempuan menjadi perhatian Angelina Jolie. Ia menggunakan kesempatannya sebagai dosen tamu di London School of Economics (LSE) untuk mendiskusikan serta berbagi pengetahuan terkait kekerasan seksual kepada para mahasiswa. Bagi Jolie, penting untuk memperluas diskusi mengenai cara meningkatkan hak perempuan dan mengakhiri impunitas yang secara tidak proporsional mempengaruhi perempuan.

Jadi Dosen Tamu, Angelina Jolie Angkat Isu Kekerasan Seksual
Angelina Jolie. Foto/Shutterstock.

tirto.id - Aktris top dunia Angelina Jolie, yang juga merupakan Utusan khusus Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR), akan menjadi dosen tamu dan mengajar mata kuliah baru terkait perempuan, perdamaian dan keamanan di salah satu universitas ternama dunia, London School of Economics (LSE).

"Saya tak sabar mengajar dan belajar dari para murid, juga berbagi pengalaman bekerja dengan pemerintah dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)," kata Jolie, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (24/5/2016).

Mata kuliah tersebut adalah yang pertama kali dibuat dalam lingkup global dan akan dijalankan oleh LSE Centre for Women, Peace and Security, yang diresmikan tahun lalu oleh Julie dan mantan sekretaris negara Inggris William Hague.

Aktris peraih Oscar tersebut dan Hague kerap bersama dalam mengampanyekan pengentasan kekerasan seksual terhadap perempuan dalam situasi konflik.

"Adalah hal penting bagi kita memperluas diskusi mengenai cara meningkatkan hak perempuan dan mengakhiri impunitas yang secara tidak proporsional mempengaruhi perempuan, seperti pelecehan seksual dalam konflik," ujar Jolie.

Selain itu, keduanya juga mendirikan Preventing Sexual Violence in Conflict Initiative pada 2012 untuk mengerahkan dunia beraksi melawan kekerasan seksual, menambah jumlah pelaku kejahatan yang diadili dan memastikan dukungan yang lebih baik bagi orang-orang yang selamat.

Mereka juga mengadakan konferensi global pertama mengenai isu tersebut di London pada 2014.

Menurut Hague, mata kuliah itu dapat mendukung pekerjaan mereka dengan membuat penelitian untuk membantu budaya impunitas.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara