tirto.id - Perry Warjiyo menjadi calon tunggal yang disodorkan oleh Presiden Joko Widodo ke Dewan Perwakilan Rakyat. Masa jabatan Perry sebagai Gubernur Bank Indonesia akan habis pada Mei 2023, dan akan kembali meneruskan tugas keduanya setelah melewati uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test.
Ketua Banggar DPR, Said Abdullah berharap, Perry bisa memastikan kelanjutan pengaturan tentang lalu lintas dan cadangan devisa negara. Pengaturan tentang lalu lintas devisa diperlukan untuk memastikan devisa negara memiliki dampak multiplier effect pada ekonomi nasional.
"Agenda ini yang perlu diperkuat ke depan," pesan Said ke Perry saat dihubungi Tirto, Kamis (23/2/2023).
Said juga berpesan agar Perry bisa memiliki jaringan internasional. Sebab hal ini akan menambah kepercayaan pasar, khususnya investor internasional terhadap pasar keuangan Indonesia. Kepercayaan ini sangat penting sebab pasar keuangan dalam negeri belum dalam.
"Sosok Gubernur BI yang diakui secara internasional akan mendorong capital inflow untuk menguatkan pasar keuangan kita. Agenda ini perlu diperkuat oleh Gubernur BI ke depan," katanya.
Terakhir dia berpesan agar Perry bisa lebih sigap, dan tanggap terhadap berbagai tantangan baru yang tidak terduga. Seperti halnya saat membantu pemerintah ketika menghadapi tahun sulit, seperti pandemi COVID-19 2020-2021.
Peran BI, kata Said, sangat besar dalam berbagi beban (burden sharing) dengan menyerap SBN melalui private placement. BI yang bisa diandalkan menjadi penjaga gawang likuiditas pembiayaan saat pandemi.
"BI saat itu sangat membantu posisi APBN aman akan kebutuhan pembiayaan yang sangat besar. Gubernur BI saat ini juga telah membuktikannya," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat