Menuju konten utama
Xin Philanthropy Conference

Jack Ma Tekankan Pentingnya Filantropi Individu di Konferensi Xin

Jack Ma menambahkan semua pegawai Alibaba didorong untuk terlibat dalam kegiatan sosial komunitas.

Jack Ma Tekankan Pentingnya Filantropi Individu di Konferensi Xin
Pendiri Alibaba Grup, Jack Ma, memberikan sambutan saat Xin Philanthropy Conference 2018 di Hangzhou, Cina, Rabu (5/8/2018). FOTO/Alibaba Grup.

tirto.id - Pendiri Alibaba Grup Jack Ma menekankan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial tidak hanya dilakukan oleh perusahaan, melainkan oleh semua karyawan.

“Sumbangan adalah [bukan] tentang berapa yang kamu donasikan, namun kedermawanan [filantropi] pada esensinya adalah waktu, aksi dan hati yang diberikan seseorang [untuk kebaikan] dengan ketulusan serta empati dari dalam dirinya,” ujar Jack Ma, saat acara Xin Philanthropy Conference 2018, di Hangzhou, Cina, Rabu (5/9/2018).

Jack Ma menambahkan semua pegawai Alibaba didorong untuk terlibat dalam kegiatan sosial komunitas. Sejak 2015, para karyawan Alibaba secara kolektif telah melakukan lebih dari 483.000 jam aktivitas sosial – melakukan pelayanan publik di komunitas sekitar mereka, seperti dikutip dari Laporan Tanggung Jawab Sosial perusahaan ini.

“Kedermawanan adalah obat terbaik untuk semua penyakit dan dengan terlibat dan melakukan bagian kita untuk menjadikan dunia lebih baik, kita lah yang akan mendapat manfaat terbesar darinya,” kata Jack dalam konferensi yang diadakan Alibaba Foundation ini.

Konferensi filantropi ini termasuk yang pertama kali diadakan oleh pihak swasta dengan menghadirkan beberapa tokoh. Beberapa tokoh yang hadir diantaranya Yang Mulia Ratu Rania Al Abdullah dari Kerajaan Hashemite Yordania, Pangeran Emmanuel de Merode dari Belgia, yang juga Direktur Taman Nasional Virunga di Kongo, Stanlake Samkange, Direktur Kebijakan dan Program United Nations World Food Program, aktivis dan aktris Gul Panang, serta beberapa selebritas dari Cina daratan dan Taiwan.

Ratu Rania menekankan pada kekuatan logika dan cinta kasih untuk mengatasi krisis edukasi yang terjadi di berbagai belahan dunia. “Edukasi merupakan hak setiap anak dan itu adalah bentuk cinta kasih. Edukasi juga merupakan hal logis, sumber dari perkembangan manusia, pencegah ekstremism, dan fondasi dari dunia yang damai,” ujar Ratu Rania.

Selain mengajak masyarakat dunia untuk bergabung dalam gerakan global untuk mengatasi krisis ini, ia juga menekankan pentingnya kekuatan kolektif dari tiap individu dalam mengatasi tantangan global. Ia percaya kekuatan ini dapat dirasakan walaupun muncul dari masing-masing individu yang terpisah oleh jarak. “Ya, kecil namun namun berdampak besar. Hal yang kecil dapat berkembang menjadi besar,” tambahnya.

Xin Philanthropy Conference ini diadakan dua tahun sekali dan di tahun kedua kali ini mengambil tema “The Power of Small” yang diikuti lebih dari 1.000 peserta dari berbagai komunitas dan individu yang peduli pada isu-isu humanitarian.

Konferensi ini diprakarsai oleh Alibaba Foundation di bawah Alibaba Group yang juga bagian dari kampanye filantropi selama 9 hari sejak 1 September. Alibaba menargetkan 300 juta aksi kedermawanan dari para pemangku kepentingan seperti pelanggan, suplier dan dalam dua hari sudah memenuhi target tersebut.

Dalam konferensi ini mempertemukan para pelopor dan organisasi kemanusiaan dan lingkungan yang ingin mendatangkan perubahan di komunitas mereka melalui kontribusi dalam isu-isu, seperti pendidikan di daerah terpencil, keterlibatan generasi muda dalam masalah sosial, keberlangsungan lingkungan hidup, dan pemberdayaan perempuan.

Baca juga artikel terkait ALIBABA GROUP atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Humaniora
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri