tirto.id - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman memastikan ledakan yang terjadi di kawasan Monumen Nasional (Monas) tak menggangu kegiatan kepresidenan di Istana Negara. Dia juga menyebut Presiden Joko Widodo sudah mengetahui ledakan tersebut.
"Istana baik-baik saja. Agenda-agenda semuanya jalan, dari jam 09.30 WIB tadi menerima Menristek, lalu jam 10 menerima Rektor UI, lalu ada pertemuan dari Jepang, terus jam 2 ada Presidential Lecture tentang Pancasila. Enggak ada yang ditunda," kata Fadjroel di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (3/11/2019) pagi.
Ledakan berada di seberang Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan tak jauh dari gedung Istana Negara. Pantauan di depan Istana Negara Jakarta tampak normal. Kendaraan pun masih melintas seperti biasanya.
Fadjroel juga mengatakan dengan kejadian ini istana juga tak memperketat pengamanan. Sebab, dia menduga hal itu hanyalah sebuah kecelakaan kerja.
"Biasa aja, enggak diperketat, di sini [Monas] aja yang diperketat," kata dia.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono memastikan dua anggota TNI menjadi korban dalam peristiwa ledakan di kawasan Monas tadi pagi. Dia menuturkan, ledakan itu berasal dari granat asap.
“Jadi, hasil sementara penyelidikan kami ada dua. Yang pertama, korban adalah dua anggota TNI. Yang kedua, yang meledak diduga granat asap,” ujar Gatot saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Lokasi kejadian sangat dekat dengan instansi-instansi Negara. Lokasi ledakan berjarak sekitar 100 meter dari Kemendagri, 450 meter dari Istana Negara, 280 meter dari Mabesad TNI AD, 400 meter dari Mako Kostrad, dan hanya 220 meter dari Mahkamah Agung. Namun lokasinya berada di dalam kawasan Monas yang dibatasi pagar.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Gilang Ramadhan