Menuju konten utama

Israel Umumkan Operasi Hancurkan Terowongan Hizbullah

Israel menyeruka agar PBB dan militer Lebanon menghancurkan terowongan Hizbulla di perbatasan.

Israel Umumkan Operasi Hancurkan Terowongan Hizbullah
Ilustrasi Tentara Israel. ANTARA FOTO/REUTERS/Mussa Qawasma

tirto.id - Israel mengumumkan operasi untuk menghancurkan terowongan Hizbullah yang dibangun di perbatasan utara.

Pengumuman itu disampaikan di tengah isu investigasi korupsi terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Mengutip dari Washington Post, pengumuman itu disampaikan pada Rabu (5/12/2018) waktu setempat.

Menurut militer Israel, pihaknya telah mengungkap salah satu terowongan ke Israel yang dibangun militan Lebanon. Menanggapi itu, Israel menggelar misi penghancuran yang dinamai “Operation Northern Shield.”

Seorang juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus, mengatakan terowongan itu dibangu di bawah sebuah rumah di Lebanon dan diperpanjang lebih dari 40 meter ke Israel.

Sedangkan Netanyahu mengatakan dalam pidato televisi Selasa malam bahwa terowongan itu dibangun oleh Hizbullah tetapi didanai oleh Iran.

“Mereka dibangun dengan satu tujuan - untuk menyerang dan membunuh lelaki, wanita dan anak-anak Israel yang tidak bersalah. Ini adalah pelanggaran berat terhadap kedaulatan Israel dan pelanggaran berat terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701,” katanya.

Israel Minta PBB dan Lebanon menghancurkan terowongan Hizbullah

Tak ingin sendirian, pada Kamis (6/12/2018), Israel juga menyerukan agar PBB dan militer Lebanon untuk menghancurkan terowongan itu.

Israel mengaku tak hanya satu terowongan yang dibangun Hizbullah.

Mengutip Times Of Israel, militer Israel mengaku terowongan pertama ditemukan di selatan desa Metulla di Israel di ujung utara Galilee.

Hingga saat ini mereka terus mencari terowongan lainnya di desa Ramyeh di Lebanon di bawah sejumlah rumah dan menyeberang ke wilayah Israel dekat desa Zarit.

Seorang pejabat senior Israel pada hari Kamis mengatakan terowongan yang ditemukan di dalam Israel cukup besar untuk digunakan oleh "seluruh batalyon" untuk memasuki wilayah Israel.

Baca juga artikel terkait KONFLIK TIMUR TENGAH atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora