Menuju konten utama

Israel Akhirnya Cabut Detektor Logam di Masjid Al-Aqsa

Setelah sebelumnya bersikukuh tidak akan mencabut detektor logam di pintu masuk Masjid Al-Aqsa, akhirnya Israel mencabut perlatan tersebut.

Israel Akhirnya Cabut Detektor Logam di Masjid Al-Aqsa
Masjid Al Aqsa, Yerusalem. Wikipedia/Andrew Shiva.

tirto.id - Hari ini Israel memutuskan mencabut detektor logam yang dipasangnya di pintu masuk-pintu masuk Masjid Al-Aqsa di sektor Kota Tua, Yerusalem.

Israel mengganti detektor logam itu dengan peralatan pengawasan yang tidak begitu mencolok, menurut kabinet Israel seperti dikutip Reuters.

Kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menggelar pemungutan suara yang mendukung pencabutan detektor logam setelah rapat berlangsung beberapa jam. Rapat ini dilanjutkan Senin kemarin setelah dihentikan sehari sebelumnya.

Sebelumnya, Israel menegaskan tidak akan melepas detektor logam di luar kompleks Masjid Al Aqsa meskipun pemasangannya telah memicu bentrokan paling berdarah dengan warga Palestina dalam bertahun-tahun.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengumpulkan kabinet keamanannya dalam rapat pada Minggu (23/7/2017) malam waktu setempat untuk membahas masalah itu.

"Mereka (detektor logam) tetap dipasang. Para pembunuh tidak akan memberi tahu kita bagaimana menggeledah para pembunuh," kata Tzachi Hanegbi, menteri Israel untuk pembangunan regional, kepada Army Radio, seperti dilansir Antara, Senin (24/7/2017).

Baca juga: Israel Berkukuh Tak Akan Lepaskan Detektor di Masjid Al-Aqsa

"Kalau mereka (warga Palestina) tidak mau masuk ke masjid, biarkan mereka tidak memasuki masjid," katanya menambahkan.

Israel mulai meningkatkan pengamanan di komplek Haram al-Syarif yang merupakan komplek bangunan suci oleh umat Muslim di Yerusalem Timur. Detektor logam dipasang di pintu masuk komplek dan Israel menurunkan sebanyak lima batalion tambahan yang dikerahkan untuk mengamankan wilayah tersebut termasuk wilayah Tepi Barat.

Baca juga: Bentrok Isreal-Palestina di Masjid Al-Aqsa

Pada Jumat (14/7/2017) tiga warga Palestina melepaskan tembakan di kompleks suci itu dan menewaskan dua polisi Israel tewas. Tiga pelaku pun ditembak mati oleh polisi lainnya.

Setelah serangan tersebut, pemerintah Israel menutup sementara kompleks suci itu. Ketika kembali dibuka, Israel memasang logam detektor demi keamanan tempat suci tersebut. Namun, pemasangan detektor itu malah memicu boikot warga Palestina.

Warga Palestina yang ingin beribadah di Masjid al-Aqsa yang berada dalam komplek suci itu tak ingin masuk melalui pintu detektor. Mereka pun memilih untuk beribadah di luar. Ketegangan antara warga Palestina dan keamanan Israel makin meningkat. The Red Cross mengungkapkan bahwa setidaknya 50 warga Palestina terluka dalam bentrokan yang terjadi pada selasa (18/7/2017).

Baca juga artikel terkait KONFLIK PALESTINA ISRAEL atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri