Menuju konten utama

Ioanid Gang: Enam Orang Yahudi Merampok Bank Komunis

Bagaimana cara enam orang intelektual Yahudi merampok bank nasional Rumania?

Ioanid Gang: Enam Orang Yahudi Merampok Bank Komunis
Ilustrasi Ioanid Gang. Wikipedia/eefb.org

tirto.id - Pada 1960, Pemerintah Komunis Rumania membuat sebuah film berjudul Reconstituirea (The Reenactment). Film tersebut bercerita tentang perampokan Banca Națională a României (BNR) atau Bank Nasional Rumania oleh enam orang Yahudi yang kelak dikenal dengan sebutan Ioanid Gang. Mereka terdiri dari Alexandru Ioanid, Paul Ioanid, Igor Sevianu, Monica Sevianu, Saşa Muşat, dan Haralambie Obedeanu.

Alexandru "Lică" Ioanid adalah pemimpin komplotan ini--setidaknya demikian tuduhan pemerintah Rumania terhadapnya. Lahir dengan nama Herman D. Leibovici pada 1920, Ioanid merupakan seorang letnan kolonel polisi. Citranya di kesatuan cukup disegani, sebab ia sempat menikah dengan saudari ipar Alexandru Drăghici, kepala polisi rahasia Securitate--kurang lebih sama seperti Die Geheime Staatspolizei atau Gestapo dalam pemerintahan Nazi.

Paul Ioanid, adik dari Alexandru Ioanid, yang juga dianggap salah satu aktor utama perampokan, lahir dengan nama Leibovici pada tahun 1923. Ia adalah seorang profesor spesialis aeronautika, pilot, dan mengemban jabatan sebagai kepala departemen aeronautika di Akademi Militer Rumania.

Paul juga menjadi kolumnis di beberapa surat kabar dan kerap mengisi acara bincang-bincang di radio mengenai penerbangan luar angkasa. Gelar PhD-nya diraih di Moskow, dan karena itu ia sempat diselidiki oleh Securitate karena dianggap pernah bekerja atas nama Rumania di program luar angkasa rahasia Soviet.

Lahir pada 1923 dengan nama asli Herşcovici, Igor "Gugu" Sevianu adalah seorang insinyur penerbangan dan anggota Partai Komunis yang turut bertempur ketika Rumania berhasil mengusir Jerman dari Bucharest pada Agustus 1944. Setelah perang selesai, Sevianu menjadi letnan polisi hingga tahun 1951 dan juga sempat bekerja di bagian penerbangan di Kementrian Dalam Negeri Rumania.

Monica Sevianu adalah istri dari Igor Sevianu--mereka menikah tahun 1948. Lahir pada 1923 dengan nama Monique Alfandary, Monica sempat bekerja sebagai jurnalis untuk stasiun radio nasional, sebelum dipecat pada 1957 karena dianggap tidak memiliki gelar akademis yang cukup. Setelah mendapat hukuman penjara atas keterlibatannya dalam perampokan bank nasional, Monica beremigrasi ke Israel pada tahun 1970 dan menetap di sana hingga meninggal tujuh tahun kemudian.

Sașa Mușat lahir pada 1924 dengan nama Abrașa Glanzstein. Pada tahun 1948, Musat sempat ditugaskan oleh Partai Komunis dalam misi spionase ke Prancis, tetapi penyamarannya terbongkar sehingga ia diusir kembali ke Rumania. Ketika ikut dalam perampokan, Musat berprofesi sebagai asisten profesor sekaligus sekretaris di Departemen Sejarah Universitas Bucharest, sebelum dipecat ada tahun 1957 karena tidak memiliki gelar PhD.

Terakhir ada Haralambie "Hary" Obedeanu. Sosok yang lahir tahun 1921 ini memiliki nama asli Hary Lazarovici. Dia adalah anggota Partai Komunis dan juga mantan pegawai Kementerian Dalam Negeri. Sebelumnya, Obedeanu sempat bekerja sebagai jurnalis untuk Scînteia, surat kabar Partai Komunis, sebelum dipecat pada akhir tahun 1958. Ia juga sempat menjadi dekan di Departemen Jurnalisme di Akademi Kader Partai.

Kontroversi Perampokan Bank

Perampokan Bank Nasional Rumania itu terjadi pada 28 Juli 1959. Mula-mula, dua anggota Ioanid Gang mengikuti mobil lapis baja milik BNR dengan menggunakan taksi sewaan. Setibanya di depan bank Giuelsti, muncul tiga anggota lain yang ikut masuk ke dalam taksi.

Seturut keterangan supir mobil BNR tersebut, Gheorghe Ciuplea, ketika taksi itu kemudian memberhentikan kendaraannya, turun seseorang berpakaian seragam kepolisian. Orang itu lantas mengancam akan menembak Ciuplea jika ia bertindak macam-macam. Lucunya, Ciuplea mengira bahwa ia sedang dikerjai. Dugaan itu muncul mengingat kala itu tengah memasuki periode libur nasional, dan biasanya orang-orang kerap memakai kostum unik untuk merayakannya.

Tentu saja dugaan Ciuplea salah. Ketika kemudian seorang lainnya turun dari taksi dan membuka paksa pintu belakang mobil baja yang ia sopiri sambil menenteng senapan mesin, Ciuplea gemetar tak karuan. Ia betul-betul berhadapan dengan komplotan perampok di siang hari bolong. Tak berkutik, Ciuplea pun mesti merelakan uang sebesar 1.600.000 lei Rumania (sekitar Rp3 miliar) raib digondol Ioanid Gang.

Kasus tersebut kemudian diselidiki oleh pihak Securitate. Dua bulan berselang, seluruh anggota Ioanid Gang yang diduga terlibat ditangkap. Lima anggota dieksekusi mati secara rahasia pada tahun 1960. Sementara Monica Sevianu, satu-satunya wanita yang terlibat, dipenjara seumur hidup karena merupakan ibu dari dua anak. Ia akhirnya dibebaskan konon lewat rekomendasi Nicolae Ceaușescu, sekretaris jenderal Partai Komunis Rumania kala itu.

Sebelum dieksekusi, para tersangka diminta untuk melakukan rekonstruksi perampokan sejak awal. Hasilnya adalah Reconstituirea: sebuah film propaganda yang wajib ditonton setiap kader komunis kala itu. Di sinilah kecurigaan menyeruak: perampokan tersebut diduga hanyalah rekayasa dan merupakan bagian dari rencana pemurnian etnis Rumania, di mana salah satunya adalah dengan pengusiran Yahudi.

Dugaan tersebut cukup masuk akal jika melihat utuh film Reconstituirea. Identitas ke-Yahudi-an seluruh anggota dipaparkan dengan amat terperinci dan berulang kali. Selain itu, etnis Yahudi juga digambarkan sebagai kaum yang sangat dekaden dan kerap menikmati kehidupan mewah di Rumania. Hal ini dilakukan pemerintah Rumania demi menumbuhkan citra orang Yahudi sebagai "kosmopolitan yang tidak punya akar," musuh yang dibenci kaum proletar, dan rakyat Rumania.

Dari motif perampokan juga cenderung tidak masuk akal. Dalam persidangan, jaksa menuduh bahwa motif mendasar Ioanid Gang adalah untuk mengirim dana ke organisasi Zionis agar dapat membawa orang Yahudi di Rumania ke Israel. Jika melihat konteks saat itu, klaim tersebut jelas tidak masuk akal karena mata uang lei Rumania tidak dapat ditukarkan dengan mata uang lain alias hanya berlaku di negeri sendiri.

Keanehan lainnya adalah, mengingat Rumania adalah negara polisi (police-state) yang menerapkan kontrol ketat ke segala lapisan sosial (antara lain: panggilan telepon dipantau secara rutin, berbagai korespondensi dicegat, dan informan polisi rahasia adalah hal umum), maka akan sangat sulit--untuk tidak menyebut mustahil--bagi Ioanid Gang melakukan perampokan. rencana seperti yang diduga dirancang oleh kelompok akan sangat sulit dilakukan.

Infografik IOANID GANG

Infografik IOANID GANG

Victor Frunza, seorang jurnalis kawakan Rumania yang dikenal kerap melontarkan kritik tajam kepada pemerintahan negaranya, mengatakan bahwa perampokan tersebut memang tidak masuk akal dilakukan jika melihat latar belakang seluruh anggota Ioanid Gang yang bersinggungan dengan (orang-orang penting di) partai komunis.

Alexandru Ioanid, misalnya, menikah dengan Martha Cziko, saudari ipar Alexandru Drăghici, kepala polisi rahasia Securitate. Ketika kemudian mereka bercerai, Drăghici disebut akan menghabisi Ioanid. Obedeanu juga mengaku kerap diawasi oleh kepolisian selama berbulan-bulan sebelum perampokan bank nasional itu terjadi. Selain itu, juga selama berbulan-bulan sebelum Juli 1959, seluruh telepon anggota Ioanid Gang telah disadap.

Di dalam film Reconstituirea juga turut diperlihatkan bagaimana komplotan Ioanid Gang berfoya-foya usai perampokan dilakukan. Hal tersebut, sekali lagi, amat tidak mungkin dilakukan di Rumania pada saat itu. Terlebih jika tidak ketahuan oleh aparat pengawas. Konon, untuk menampilkan kesan foya-foya tersebut, para kru Reconstituirea sampai harus membawa alat peraga berupa karpet, beberapa perabotan rumah tangga, hingga tirai, ke apartemen Obedeanu.

Irene Lusztig, sutradara yang membuat kembali Reconstituirea pada tahun 2001 dengan judul Reconstruction, menyebut bahwa dari hasil risetnya, Obedeanu tidak pernah mengeluarkan uang banyak untuk membeli barang-barang mewah kala itu. Selain itu, ia juga mendapat keterangan dari narasumbernya bahwa beberapa bulan sebelum perampokan terjadi, aparat polisi sempat memberikan uang cukup banyak kepada Sevianu (yang tidak memiliki pekerjaan), untuk membeli barang-barang yang ia inginkan.

Berdasarkan hasil riset Frunza, Lusztig, serta para sejarawan, diduga kuat bahwa perampokan itu memang murni propaganda demi mewujudkan pemurnian etnis dalam struktur Securitate, pemerintahan, serta di tubuh Partai Komunis. Dugaan lain adalah koneksi antara Paul Ioanid dengan pihak Soviet yang dicurigai telah memata-matai pemerintahan Rumania. Adapun dugaan terakhir cukup telenovela-ish: dendam pribadi Draghici beserta istrinya terhadap Alexandru Ioanid karena telah menceraikan Martha.

Hingga kini, tidak pernah jelas bagaimana kebenaran kisah perampokan Ioanid Gang, kendati sudah ada tiga film lain yang terinspirasi atau membuat ulang Reconstituirea: Reconstruction (2001) karya Irene Lusztig, The Great Communist Robbery (2004) karya Alexandru Solomon, serta Closer to the Moon (2014) karya Nae Caranfil.

Baca juga artikel terkait PERAMPOKAN atau tulisan lainnya dari Eddward S Kennedy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Eddward S Kennedy
Editor: Nuran Wibisono