tirto.id - Inter Milan mendonasikan 100 ribu Euro untuk keperluan penelitian virus corona (Covid-19). Dana itu didonasikan kepada Departemen Riset Biomedis Rumah Sakit L. Sacco di Milan.
Pemberian donasi tersebut dimaksudkan untuk membantu upaya meredam wabah coronavirus yang menyebar cepat di Italia dan sejumlah negara lain.
"FC Internazionale Milano dan Steven Zhang [Presiden Inter Milan] mengumumkan pemberian donasi 100.000 Euro ke Departemen Ilmu Biomedis dan Klinis "L.Sacco" Milan, yang dipimpin oleh Profesor Massimo Galli," tulis pernyataan resmi Inter.
Lembaga penerima donasi Inter tersebut telah berhasil mengidentifikasi tiga varian genom virus corona jenis baru yang kini memicu wabah penyakit Covid-19. Hasil riset ini diyakini memberikan kontribusi positif terhadap upaya meredam wabah virus corona.
Riset itu dikerjakan oleh tim gabungan dari Universitas Milan dan Ruma Sakit Sacco, dan dipimpin oleh tiga profesor dari Departemen Ilmu Biomedis dan Klinis Universitas Milan, yakni Gianguglielmo Zehender, Claudia Balotta serta Massimo Galli.
Tim yang sama juga telah berhasil mengisolasi tiga varian genetik virus corona yang kini mewabah di wilayah Codogno. Analisis genom yang lebih lanjut diharapkan memungkinkan penemuan sebab masuknya virus corona ke Italia serta sejumlah faktor yang memicu penyebaran cepatnya.
Berdasarkan data Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, sampai 5 Maret 2020, terdapat 3.089 orang yang telah terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu, sudah 107 pasien meninggal dan 276 lainnya berhasil sembuh.
Akibat wabah ini, Inter Milan dijadwalkan melakoni laga tanpa penonton saat menjamu Getafe di ajang Europa League pada 13 Maret mendatang.
Untuk sementara, Inter Milan berada di posisi ketiga klasemen Serie A 2019/2020 dengan 54 poin, selisih 8 angka dari pemuncak Lazio. Namun, Nerazzurri masih punya tabungan 2 laga tunda.
"Dari pandangan moral, sebagai Presiden klub sepak bola, saya tidak dapat membiarkan kesehatan publik berada di situasi sulit. Sebagai klub sepakbola, kami bertanggung jawab menyampaikan hal ini," kata Steven Zhang kepada BBC.
"Laga tertutup memang menyulitkan. [...] Saya tak khawatir performa tim akan memburuk karena hal tersebut. Yang saya khawatirkan adalah keamanan publik yang terancam," imbuh Zhang.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) juga telah mengonfirmasi bahwa Serie A bakal tetap dilanjutkan dengan laga tanpa penonton sampai 3 April mendatang. Menariknya, tidak ada pernyataan resmi dari pihak Lega Serie A terkait hal ini.
Artinya, pertandingan Liga Champions dan Europa League antara Juventus vs Lyon dan AS Roma vs Sevilla juga bakal berlangsung tertutup.
Keputusan FIGC tersebut juga memengaruhi olahraga lain, termasuk laga Rugby timnas Italia melawan Inggris di Roma, Serie B, dan Serie C.
Sekolah dan Universitas di Italia juga terpaksa diliburkan demi meredam penyebaran virus corona yang cepat. Media lokal bahkan menyebut pemerintah berencana menutup sementara bioskop dan kegiatan-kegiatan publik.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Addi M Idhom