Menuju konten utama
MotoGP 2020

Insiden MotoGP Austria-Styria 2020 & Alasan Red Bull Ring Tak Aman

Terjadi insiden saat digelarnya dua Grand Prix back to back di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, dalam lanjutan MotoGP 2020.

Insiden MotoGP Austria-Styria 2020 & Alasan Red Bull Ring Tak Aman
Sirkuit Red Bull Ring. wikimedia commons/free

tirto.id - Terjadi insiden saat digelarnya dua Grand Prix back to back di Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, dalam lanjutan MotoGP 2020 beberapa waktu lalu. Kejadian tersebut membuat balapan MotoGP di Sirkuit Red Bull Ring dinilai tidak aman.

Di Grand Prix pertama yang bertajuk GP Austria, balapan harus dihentikan karena crash Johann Zarco dengan Franco Morbidelli. Keduanya terjatuh di tikungan ke-3 Red Bull Ring, dan motor mereka meluncur ke lintasan bahkan hampir menerjang Valentino Rossi dan Maverick Vinales.

Grand Prix berikutnya di Red Bull Ring juga terjadi insiden. GP Styria harus dihentikan sementara setelah rem motor Maverick Vinales blong. Pembalap Monster Energy Yamaha ini pun harus melompat dari motor untuk menyelamatkan diri.

Kendati insiden Maverick Vinales lebih mengarah ke masalah teknis, tetapi faktor desain Sirkuit Red Bull Ring dinilai juga berpengaruh. Pada balapan tersebut, Vinales menggunakan setting pengereman Brembo Standar yang dianggap berhasil digunakan oleh Fabio Quartararo dan Valentino Rossi, sesama pembalap Yamaha.

"Apa yang terjadi pada Maverick Vinales [di Red Bull Ring], bukanlah sesuatu yang kami harapkan. Dia belum pernah menggunakan sistem pengereman Brembo Standar, dan kami akan menggantinya jika itu tidak cocok dengannya," ujar Direktur Tim Monster Energy Yamaha, Masimo Maregali.

Sementara itu, para pembalap MotoGP sudah menyuarakan perubahan desain lintasan Sirkuit Red Bull Ring. Tikungan ke-2 dan ke-3 yang berdekatan dengan tidak ada dinding pembatas membuat sirkuit yang berada di Spielberg tersebut dapat membahayakan keselamatan pembalap.

Menurut Andrea Dovizioso, desain lintasan untuk tikungan ke-2 dan ke-3 harus di ubah. Pembalap Ducati ini menyebut harus ada dinding pembatas yang dipasang di area tersebut. Hal itu tidak terlepas dari insiden Zarco dengan Morbidelli yang dianggap dapat terulang di masa mendatang.

"Ketika ada tata letak sirkuit yang seperti Red Bull Ring, wajar jika terjadi crash dan motornya [berisiko] mengenai pembalap lain. Kami telah berbicara kepada komite keamanan [untuk menambah tembok] karena ketika kami belok ke kiri biasanya lebih berbahaya," kata Dovizioso, dikutip dari Crash.

Red Bull Ring Dirancang untuk F1

Sistem keamanan Sirkuit Red Bull Ring sebetulnya dirancang untuk balapan Formula 1. Hal itulah yang membuat dinding di tikungan 2 dibuat tidak terlalu panjang.

Pasalnya, jika dinding di area tikungan ke-2 dan ke-3 diperpanjang akan menimbulkan masalah untuk menggelar balapan F1. Masalah yang sama juga dapat timbul dalam balapan MotoGP jika race dilakukan dalam kondisi hujan.

"Jika memasang sesuatu di sana, seperti dinding pembatas Anda akan langsung menabraknya jika terjatuh. Sayangnya, kami tidak dalam situasi yang lebih baik [dalam kondisi hujan]," kata pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, dikutip Motorsport.

Tidak jauh berbeda dengan Cal Crutchlow, Valentino Rossi menganggap dinding pembatas tidak dapat dijadikan solusi. Namun, dia setuju jika desain Sirkuit Red Bull Ring, memang berbahaya untuk menggelar MotoGP.

"Ketika ada trek lurus yang cukup panjang, pembalap akan melaju dengan kecepatan tiga ratus kilometer per jam. Itu tidak hanya terjadi di MotoGP tetapi juga kelas di bawahnya," kata Valentino Rossi.

"Saat insiden Johann Zarco, dengan Franco Morbidelli, bisa disebabkan masalah tersebut. Zarco mungkin tidak ingin membiarkan Morbidelli mendahuluinya sehingga dia melebar dan menutup jalur Morbidelli," tambah pembalap 41 tahun ini.

Baca juga artikel terkait MOTOGP 2020 atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Iswara N Raditya