Menuju konten utama

Ini Perbedaan Sikap PWNU DKI terhadap Ahok dan Agus

Munahar mengklaim pengurus Wilayah NU DKI mendukung mutlak pasangan Agus-Sylvi.

Ini Perbedaan Sikap PWNU DKI terhadap Ahok dan Agus
Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono berfoto bersama Jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta saat bersilaturahmi ke Sekretariat organisasi tersebut di Jalan Utan Kayu Raya, Jakarta TImur, Jumat (20/1)

tirto.id - Kehadiran calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di acara "Istigosah Kebangsaan Warga Nahdliyin DKI Jakarta" berbuah polemik. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta buru-buru mengklarifikasi bahwa kegiatan itu tidak merefleksikan sikap politik organisasi.

“Mereka mengatasnamakan warga nahdliyin padahal kami sendiri enggak ada yang tahu. Apalagi di situ dibilang kami dukung Ahok," kata Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta, Munahar Muchtar, saat dihubungi Tirto pada Senin (06/02/2017).

Menurut Munahar warga nahdliyin masih sakit hati dengan perlakuan Ahok dan penasehat hukumnya kepada Rais Aam PBNU Kiai Ma’ruf Amin di sidang kasus dugaan penistaan agama, Selasa pekan lalu. PWNU DKI juga mendukung pernyataan tegas Ketua Tanfidziah PBNU Said Agil Siraj yang menyatakan Ahok bersalah terhadap Rais Aam PBNU.

"Padahal kami masih sakit hati. Rais Aam kami digituin," kata Munahar.

PWNU DKI Jakarta secara resmi telah mengeluarkan maklumat yang melarang pengurus dan warga nahdliyin memilih Ahok dalam perhelatan Pilkada DKI Jakarta 15 Februari 2017 mendatang. “PWNU DKI Jakarta sudah tegas tidak akan memilih Ahok, dan memerintahkan kepada seluruh warga nahdliyin DKI Jakarta tidak boleh memilih Ahok karena dia telah menyakiti Rais Aam,” tegas Munahar.

Sikap tak simpatik yang ditunjukkan Munahar berbeda dengan saat dia bersama pengurus PWNU menyambut kehadiran Agus Harimurti Yudhoyono 20 Januari 2017 lalu. Kala itu calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu ini disambut dengan suka cita saat bertandang ke kantor PWNU DKI Jakarta. "Intinya kami semua mendoakan. Kalau namanya mendoakan bisa nafsirin sendiri. Kalau untuk mendoakan sudah segalanya, berharap beliau dapat ridha Allah dan berhasil menjadi gubernur," kata Munahar saat itu kepada Tirto.

Bahkan secara terang-terangan Munahar menyatakan pengurus PWNU mendukung penuh pasangan Agus-Sylvi di Pilkada DKI Jakarta. “Semua elemen pengurus (PWNU DKI Jakarta) sudah mutlak mendukung beliau (Agus-Sylvi),” ujar Munahar.

Agus saat itu mengatakan kedatangannya ke Kantor PWNU DKI Jakarta di Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur, adalah untuk bersilaturrahim. Dia merasa perlu mendengar masukan dari berbagai ormas keagamaan termasuk PWNU DKI Jakarta. “Sudah banyak sekali saya menemui ormas keagamaan, kemasyarakatan, pemuda. Saya perlu dengarkan semua aspirasi mereka, dan mereka pun titipkan pesan agar aspirasi mereka diimplementasikan,” ucap Agus.

Sebelum berkunjung ke PWNU DKI Jakarta, Agus juga menyambangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Pengurus Pusat Muhammadiyah pada 7 Oktober 2016 lalu. Di kantor PBNU Agus diterima langsung Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin.

Saat itu Ma’ruf mengatakan Agus-Sylvi memiliki banyak kesamaan dengan warga NU, mulai dari sisi agama, mazhab, program, hingga kepribadian yang santun. Akan tetapi, NU secara kelembagaan menyatakan tidak bisa mendukung Agus-Sylvi. “Tata kramanya begitu,” ucap Ma’ruf Amin.

Kunjungan Ahok inilah yang kemudian memicu polemik antara Ahok, tim kuasa hukumya, dengan Ma'ruf Amin. Namun seiring permohonan maaf Ahok dan pemberiaan maaf dari Ma'ruf persoalan ini dianggap sudah selesai oleh kedua pihak.

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas & M. Ahsan Ridhoi
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Jay Akbar