Menuju konten utama

Ini Hasil Rapat Kilat DPP Golkar Usai Novanto Jadi Tersangka

Golkar akan menentukan langkah setelah menerima surat resmi dari KPK mengenai penetapan tersangka Setya Novanto

Ini Hasil Rapat Kilat DPP Golkar Usai Novanto Jadi Tersangka
idrus marham. antara foto/rivan awal lingga

tirto.id -

Pengurus DPP Partai Golkar langsung menggelar rapat kilat usai KPK menetapkan ketua umum mereka Setya Novanto sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Rapat tersebut digelar di kediaman Novanto di Jalan Wijaya XVIII Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Begitu setelah mendengar pernyataan KPK, maka DPP Golkar dan Fraksi (Golkar) DPR berkumpul. Kami saling tukar informasi. Berdasar informasi yang ada kita rapat kilat," kata Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar Idrus Marham kepada wartawan setelah keluar dari rumah Novanto, Senin (17/7) pukul 21.40 WIB malam.
Idrus mengatakan rapat tersebut memutuskan sejumlah langkah yang akan diambil partai usai penetapan Novanto sebagai tersangka. "Akan ada beberapa langkah yang akan kami tempuh," katanya.
Namun, Idrus tidak merinci langkah apa saja yang akan ditempuh partainya. Dirinya beralasan langkah yang dihasilkan dari rapat kilat baru akan dilaksanakan setelah ada surat resmi dari KPK. "Terkait hukum, DPP akan mengharapkan adanya surat penetapan Bung Setnov sebagai tersangka dari KPK, karena dari situ akan menentukan langkah lanjut," katanya.
"Surat resmi penetapan Setnov sebagai tersangka yang dikeluarkan oleh KPK nanti kita pelajari dasar-dasar pertimbangannya secara hukum seperti apa, dari situ nanti kita lakukan langkah-langkah hukum, bisa jadi juga langkah-langkah lain juga nanti kita lihat tapi kita akan mempelajari lebih dulu," sambungnya.
Idrus pun menyatakan penetapan tersangka ini tidak akan mempengaruhi soliditas Partai Golkar. Karena, menurutnya, Golkar telah memiliki sistem yang efektif dan solid. "Kebesaran Partai Golkar ada sistem yang kuat dan efektif, sehingga penetapan tersangka tidak akan mempengaruhi kinerja daripada DPP Golkar sebagai lembaga yang kolektif. Itu saya kira," katanya.
Bahkan, kata Idrus, penetapan tersangka Novanto pun tak akan mempengaruhi sikap politik partainya untuk tetap mendukung Jokowi sebagai Capres di 2019.
"Pasti juga olahan-olahan politik yang ada di luar tentang posisi partai Golkar, apapun yang terjadi posisi politik partai Golkar tidak akan berubah, tetap konsisten mendukung pemerintah Jokowi sebagai capres 2019, konsisten keputusan rapimnas tahun 2016," katanya.
Perlu diketahui, dalam rapat kilat itu juga hadir Ketua Harian Golkar Nurdin Halid, sejumlah Ketua DPP Partai, dan pengurus DPP lainnya. Rencananya, kata Idrus, besok jam 2 siang akan ada rapat pleno dan konfrensi pers di DPP Golkar.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Hukum
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Jay Akbar