Menuju konten utama

Ingin Lindungi Warga, Dalih Polisi Bersenjata Siaga di Pos Mudik

Mabes Polri menyiagakan polisi bersenjata untuk melindungi masyarakat dari potensi kriminalitas yang terjadi selama libur Hari Raya Idulfitri.

Ingin Lindungi Warga, Dalih Polisi Bersenjata Siaga di Pos Mudik
Petugas kepolisian mengarahkan pengendara mobil ke pos penyekatan mudik di Kecipir, Losari, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (6/5/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Personel polisi bersenjata berjaga di titik sekat mudik dalam Operasi Ketupat 2021. Mabes Polri berdalih untuk melindungi masyarakat dari potensi kriminalitas yang terjadi selama libur Hari Raya Idulfitri.

“Sehingga akan ditempatkan personel bawa senjata api dalam rangka melindungi masyarakat agar tidak menjadi korban kriminalitas,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, Senin (10/5/2021), di Mabes Polri.

Para anggota kepolisian akan berjaga di pos pemantauan mudik selama 24 jam, salah satunya untuk melakukan penyekatan masyarakat yang masih nekat ingin mudik.

Bukan tindak kriminalitas yang terjadi pada Minggu (9/5) malam, namun ribuan pemotor yang hendak mudik nekat menerobos pos sekat di kawasan Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang. Petugas pun sulit menghalangi mereka dan akhirnya meloloskan arus pengendara roda dua itu.

Kekhawatiran bahwa mudik tak mampu dibendung 100 persen oleh pemerintah sudah diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin jauh-jauh hari.

"Kami tidak tahu di Lebaran ini apakah kita bisa 100 persen bisa menahan mobilitas, tapi saya kira tetap ada yang bocor," kata Menkes dalam diskusi daring, Minggu (18/4/2021).

Budi khawatir masih adanya mobilitas pemudik akan meningkatkan kasus COVID-19 terutama di kelompok lansia yang memiliki risiko tinggi. Menyadari bahwa akan masih banyak pemudik yang nekat ke kampung halaman dan lolos dari penyekatan, pemerintah melalui Satgas Penanganan COVID-19 meminta agar daerah sigap menangani pemudik tersebut.

Epidemiolog Universitas Airlangga Surabaya Windu Purnomo mengatakan mudik Lebaran sudah menjadi tradisi luar biasa yang sulit untuk dibendung.

“Maka tidak heran jika petugas itu kewalahan dan sebagian [pemudik] itu akhirnya diloloskan karena petugasnya sendiri pusing,” ucap dia.

Baca juga artikel terkait LARANGAN MUDIK 2021 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto