Menuju konten utama

Info Kondisi Gaza Usai Gencatan Senjata, Masih Ada Serangan?

Kabar terkini di Gaza, Palestina setelah kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Sebanyak 10 orang tewas akibat serangan Israel.

Info Kondisi Gaza Usai Gencatan Senjata, Masih Ada Serangan?
Pasukan keamanan Israel memeriksa kendaraan yang hangus terbakar dalam serangan berdarah lintas perbatasan 7 Oktober oleh militan Hamas di luar kota Netivot, Israel selatan, Rabu, (1/11/2023). (Foto AP/Ariel Schalit)

tirto.id - Gencatan senjata Hamas-Israel di Jalur Gaza, Palestina belum terwujud sesuai kesepakatan. Hingga Rabu (22/1/2025) pagi, Israel masih menyerang 10 warga Palestina hingga tewas di Tepi Barat yang berseberangan dengan Gaza.

Hamas-Israel sepakat gencatan senjata di Jalur Gaza berlangsung mulai Minggu (19/1/2025) pukul 11.15 waktu setempat, setelah tertunda selama 3 jam. Gencatan senjata tahap 1 berlangsung selama 42 hari.

Israel telah membebaskan 90 tahanan. Laporan Al Jazeera menyebutkan, 90 tahanan itu merupakan warga Palestina yang terdiri 69 wanita dan 21 anak-anak. Hanya 8 dari jumlah itu yang ditahan sebelum 7 Oktober 2023. Israel membawa mereka ke kota Ramallah di Tepi Barat.

Salah satu tahanan yang bebas ialah Khalida Jarrar, pemimpin Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP).

Jarrar telah menjalani hukuman penjara sejak 2015 karena vokal menyuarakan hak-hak tahanan Palestina dan berafiliasi dengan PFLP yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Israel.

"Ada perasaan ganda yang kami alami: di satu sisi, perasaan kebebasan yang membuat kami berterima kasih kepada semua orang dan, di sisi lain, rasa sakit karena kehilangan begitu banyak martir Palestina," kata Jarrar, dikutip AP News.

Selama 6 pekan gencatan senjata, Hamas akan membebaskan 33 tawanan yang merupakan warga Israel dan Israel akan membebaskan 1.900 tahanan yang merupakan warga Palestina.

“Selain 33 orang yang dijadwalkan dibebaskan pada tahap pertama, kabarnya adalah tentara pria yang akan dibebaskan dengan imbalan sejumlah tahanan warga Palestina yang tidak disebutkan jumlahnya,” tulis Al Jazeera.

Kabar Palestina Setelah Gencatan Senjata Gaza: 10 Orang di Tepi Barat Tewas

Gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, sejak Minggu (19/1/2025) lalu, belum terwujud. Menurut laporan Aljazeera pada Rabu (22/1), 10 orang Palestina tewas di Tepi Barat.

Mereka tewas oleh serangan Israel yang terjadi di Kota Jenin, Tepi Barat, Selasa (21/1/2025). Juru bicara pasukan keamanan Otoritas Palestina menyatakan pasukan Israel menembaki warga sipil dan pasukan keamanan.

Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub mengatakan tindakan tersebut sebagai invasi. "Itu terjadi dengan cepat. Pesawat Apache di langit dan kendaraan militer Israel di mana-mana,” katanya dalam laporan Al Jazeera, Selasa (21/10/2025) waktu setempat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beralasan, operasi tersebut bertujuan untuk memberantas terorisme. Seorang juru bicara militer Israel menyebut operasi yang berlangsung itu sebagai ‘Iron Wall’.

Selain 10 orang tewas, Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan juga ada 35 orang terluka. Namun data ini masih bisa berubah. Mengingat laporan yang sama menyebutkan jumlah orang tewas masih 9. Sedangkan laporan lain menyebutkan jumlah warga Palestina yang jadi korban jiwa sudah berjumlah 10 orang.

Terlepas dari hal itu, bantuan terus datang ke Gaza setelah gencatan senjata di jalur tersebut. Al Jazeera melaporkan, sekira 900-an truk bantuan memasuki Gaza pada Selasa (21/1/2025) waktu setempat.

Terdapat penemuan 120 mayat yang membusuk selama 2 hari terakhir di reruntuhan bangunan di Gaza. Jumlah korban jiwa Palestina sejak 7 Oktober 2023 hingga hari ini Rabu (22/1/2025), ialah lebih dari 47 ribu.

Baca juga artikel terkait ISRAEL PALESTINA atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dipna Videlia Putsanra