Menuju konten utama

Inflasi Tahunan Capai 2,28% pada September, Ini Biang Keroknya

BPS melaporkan komoditas penyumbang inflasi secara mtm terbesar yaitu beras dengan andil inflasi sebesar 0,18 persen, kemudian bensin 0,6 persen. 

Inflasi Tahunan Capai 2,28% pada  September, Ini Biang Keroknya
Buruh memindahkan karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (20/9/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia sebesar 2,28 persen pada September 2023 secara tahunan (year-on-year/yoy) dan secara bulanan (month-to month/mtm) sebesar 0,19 persen.

"Pada September, secara year on year terjadi inflasi sebesar 2,28 persen," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers, Senin (2/10/2023).

Dia menjelaskan komponen yang dominan memberikan andil selama setahun terakhir yaitu rokok filter, rokok putih, tarif kereta hingga air minum PAM.

Sementara, komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu beras, bawang putih, daging ayam ras, kentang dan tahu mentah. Dia menjelaskan beras tercatat mengalami inflasi dengan andil 0,55%, rokok kretek filter sebesar 0,19%, bawang putih 0,08%, daging ayam ras dengan andil sebesar 0,07%, dan rokok putih 0,07%.

“Tekanan inflasi tahunan menurun signifikan pada September 2023,” katanya.

Sementara itu, dia menjelaskan komoditas penyumbang inflasi secara month-to-month terbesar yaitu beras dengan andil inflasi sebesar 0,18 persen, kemudian bensin 0,6 persen. Hal itu sejalan dengan adanya penyesuaian harga BBM non-subsidi.

Selain kedua komoditas tersebut, penyumbang inflasi terbesar berikutnya adalah tarif pulsa ponsel, biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi, rokok kretek filter, dan daging sapi yang berkontribusi sebesar 0,01 persen terhadap inflasi September.

Sementara secara kelompok, makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan inflasi sebesar 0,35 persen dan berkontribusi 0,09 persen terhadap inflasi September.

Meski sejumlah komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau berkontribusi terhadap inflasi, namun BPS juga mencatat terdapat sejumlah komoditas yang memberikan andil deflasi. Yaitu telur ayam ras, bawang merah, cabai rawit, bawang putih, dan cabai merah.

Lebih lanjut, Amalia menambahkan penyumbang deflasi berikutnya adalah tarif angkutan udara, sejalan dengan situasi low season saat ini.

Sementara itu, inflasi tahunan pada September 2023 tercatat terjadi di seluruh kota di Tanah Air. Tertinggi terjadi di Manokwari mencapai 5,26 persen dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 1,16 persen.

Lebih lanjut, komoditas penyumbang inflasi pada daerah Manokwari yaitu ikan segar dengan andil sebesar 1,46 persen, disusul angkutan udara sebesar 0,72 persen, beras 0,58 persen, rokok kretek filter 0,41 persen, dan tomat sebesar 0,39 persen.

Baca juga artikel terkait INFASI SEPTEMBER 2023 atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin