tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebut indikator perekonomian makro Indonesia dari segi tingkat inflasi masih lebih baik dari Afrika Selatan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia sebesar 3 persen year-on-year (yoy) pada April 2024.
Dia juga menuturkan, tingkat inflasi Indonesia tak hanya lebih baik dari Afrika Selatan, tapi juga lebih baik dibanding India, Meksiko, Nepal, Vietnam, dan Amerika Serikat.
"Negara seperti Afrika Selatan, India, Meksiko, Nepal, Vietnam jauh di atas kita bahkan Amerika Serikat 3,5 persen, di Indonesia 3 persen. Inflasi kita terendah," ucap Airlangga di acara Rakernas Percepatan dan Pra-Evaluasi PSN di Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Tak hanya inflasi, dia juga menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,11 persen pada April 2024 menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan ASEAN dan antarnegara G20.
"Inflasi kita salah satu terendah, yang di bawah kita hanya Korea [Selatan] dan Jerman," ungkapnya.
Dari sisi manufaktur, indeks PMI manufaktur Indonesia relatif tinggi 52,9, atau jauh di atas beberapa negara lain termasuk Amerika Serikat, Korea Selatan, Inggris, bahkan Jepang.
Sebelumnya, BPS mencatat inflasi pada April 2024 sebesar 3,00 persen secara year-on-year (yoy). Sedangkan secara month-to-month (mtm), inflasi tercatat sebesar 0,25 persen. Tingkat inflasi April 2024 juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu.
Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa indeks harga konsumen (IHK) tercatat mengalami penuurunan dari 106,13 pada Maret 2024 menjadi 106,40 pada April 2024.
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah transportasi dengan inflasi sebesar 0,93 persen. Ia juga punya andil inflasi sebesar 0,12 persen.
Penyumbang utama inflasi dari kelompok transportasi adalah angkutan udara dengan inflasi sebesar 0,06 persen. Penyumbang inflasi kelompok transportasi selanjutnya adalah inflasi angkutan antarkota dengan andil inflasi 0,03 persen dan kereta api dengan 0,01 persen.
Di luar kelompok tersebut, kelompok bahan pokok juga memberikan andil inflasi, di antaranya bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,14 persen, tomat 0,04 persen. Selain itu, emas perhiasan juga turut memberi andil inflasi sebesar 0,08 persen.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi