Menuju konten utama

Inflasi Desember 2020 0,45% Disumbang Cabai Merah hingga Telur Ayam

BPS mencatat inflasi Desember 2020 berada di kisaran 0,45 persen secara month to month.

Inflasi Desember 2020 0,45% Disumbang Cabai Merah hingga Telur Ayam
Pedagang menyortir cabai merah di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (29/1/2020). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Desember 2020 berada di kisaran 0,45 persen secara month to month. Angka ini naik dari posisi November yang mencapai 0,28 persen mtom.

“Inflasi bulanan 2020 terus meningkat sejak Oktober dari 0,07 menjadi 0,28 persen di November dan Desember 2020 0,45 persen,” ucap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers virtual, Senin (4/1/2021).

Inflasi Desember 2020 ini utamanya disebabkan kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 1,49 persen dan andil 0,38 persen. Penyumbang utama kelompok ini adalah cabai merah dengan andil 0,12 persen, telur ayam ras dengan andil 0,06 persen, dan cabai rawit dengan andil 0,05 persen.

Kedua terbesar adalah transportasi dengan inflasi 0,46 persen dan andil 0,06 persen. Penyebabnya, kenaikan harga tiket angkutan udara dengan andil 0,05 persen.

Inflasi juga disebabkan oleh kelompok penyediaan makanan, minuman, dan restoran dengan inflasi 0,27 persen dan andil 0,02 persen.

Pada Desember 2020 ini, satu komponen mengalami deflasi yaitu perawatan pribadi dan jasa lainnya. Tingkat deflasinya mencapai 0,29 persen dan andil 0,02 persen.

“Akibat dari penurunan harga emas perhiasan,” ucap Setianto.

Setianto juga memaparkan komponen harga bergejolak masih mendominasi inflasi Desember 2020. Inflasinya mencapai 2,17 persen dengan andil 0,36 persen. Penyebabnya adalah cabai merah, telur ayam ras, dan cabai rawit.

Dari komponen harga diatur pemerintah terjadi inflasi 0,35 persen dengan andil 0,06 persen. Penyebabnya, tarif angkutan udara dan rokok kretek filter.

Terakhir, komponen inti hanya mengalami inflasi 0,05 persen dengan andil 0,03 persen. Secara yoy nilainya terus menurun dari 1,74 persen Oktober 2020 ke 1,67 persen November 2020 dan berlanjut sampai Desember 2020.

Inflasi inti biasa menjadi standar untuk mengukur keseluruhan permintaan dan daya beli masyarakat. Semakin rendah inflasi inti maka menunjukkan tren permintaan masih belum pulih terutama akibat pandemi COVID-19.

“Secara yoy, inflasi inti menunjukkan terjadi penurunan sejak Juli. Desember 2020 hanya 1,6 persen,” ucap Setianto.

Baca juga artikel terkait INFLASI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri