Menuju konten utama

Industri Mainan Jadi Unggulan Ekspor

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengapresiasi kinerja ekspor industri mainan, yang merupakan salah satu industri yang memiliki peran dalam kelompok 12 komoditi unggulan ekspor.

Industri Mainan Jadi Unggulan Ekspor
Pekerja mengerjakan pembuatan boneka Lovely Dolls untuk ekspor di industri rumahan Jalan Bogor Baru. Antara Foto/Arif Firmansyah.

tirto.id - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengapresiasi kinerja ekspor industri mainan, yang merupakan salah satu industri yang memiliki peran dalam kelompok 12 komoditi unggulan ekspor.

"Tercatat pada 2015, industri mainan telah berhasil mengekspor sebesar 456 juta dolar AS yang setara dengan Rp6,16 triliun jika mengacu pada nilai tukar rata-rata rupiah terhadap dolar AS sepanjang 2015 sebesar RP13.500," kata Menteri Saleh melalui siaran pers di Jakarta, Kamis.

Sementara itu, pada kuartal I/2016 ekspor mencapai sebesar 83 juta dolar AS dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 82.000 orang.

Sebuah produsen mainan, PT Mattel Indonesia mengekspor 30 persen dari seluruh mainan yang diekspor pada 2015.

Perusahaan tersebut memproduksi boneka Barbie, Ever After High, Monster High dan Dora, serta mainan Fisher Price, Hot Wheels, dan Thomas & Friends.

Mattel Indonesia merupakan anak usaha dari Mattel Inc. yang berpusat di Los Angeles, AS, selain Barbie.

Beroperasi lebih dari 20 tahun di Indonesia, Mattel membangun dua unit pabrik di Kawasan Industri Jababeka.

Produksinya mencapai 60 juta unit per tahun dan mengekspor lebih dari 3 juta unit boneka setiap bulan secara reguler.

Pasar terbesar Mattel Indonesia ialah AS dan Kanada (40 persen), Eropa (35 persen), Amerika Latin (20 persen), dan Asia Pasifik (5 persen).

Senior Vice President Dolls and Diecast Manufacturing Mattel Indonesia Teck Heng Soo mengatakan, Mattel Indonesia merupakan pabrik terbesar di antara pabrik Mattel di dunia seperti China, Malaysia, Thailand, dan Meksiko.

“Posisi Indonesia sangat penting bagi mata rantai produksi Mattel. Kami juga mendukung industri lokal karena melibatkan pemasok dan subkontraktor,” ujarnya sembari menyebut jumlah karyawan Mattel Indonesia sebanyak 10 ribu orang.

Senada, Vice President and General Manager Mattel Indonesia Roy Tandean mengungkapkan pabrik di Cikarang memproduksi 50 persen Barbie yang beredar di seluruh dunia.

“Jadi, kami bisa bilang Indonesia telah menjadi tuan rumah terbesar Barbie. Kami juga memproduksi 2 juta pakaian boneka per minggu,” ujarnya.

Dalam lima tahun terakhir, Mattel Indonesia telah mengekspor boneka dengan nilai antara USD 150 juta - 200 juta per tahun. Angka ini tiga kali lipat dibanding capaian tahun 1995.

Komitmen Mattel Indonesia juga semakin kuat lantaran tengah mempersiapkan produksi mainan die cast (mobil) Hot Wheels di unit pabrik “west plant”, juga di Cikarang.

Diharapkan, mesin-mesin produksi sudah terpasang pada bulan Oktober dan direncanakan mulai produksi pada akhir tahun 2016 dengan kapasitas produski 50 juta unit per tahun dan mempekerjakan 1.000 karyawan.

Baca juga artikel terkait EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari