tirto.id - Korea Selatan (Korsel) memberi hibah sebesar 10 juta dolar AS kepada Indonesia. Dana itu akan digunakan untuk rehabilitasi wilayah yang terdampak bencana.
Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro saat menjamu Duta Besar Korea Selatan Kim Chang-beom di Ruang Tamu Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gedung Bappenas, Jalan Taman Suropati pada Selasa (4/12/2018).
"Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk membantu penanganan rehabilitasi pascabencana pada pemerintahan Indonesia sebesar 10 juta dolar AS," ujar Kim Chang-beom setelah pertemuan di Gedung Bappenas pada Selasa (4/12/2018).
Dari total dana tersebut, Korsel telah memberi sebesar 1 juta dolar AS kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ketika bencana Sulawesi Tengah terjadi.
Menyusul kemudian, dana sebesar 1,5 juta dolar AS yang diberikan pada 11 Oktober 2018, dalam bentuk barang: 160 set tenda dan tiga pesawat pengangkut militer Hercules C-130.
Tersisa dana sebesar 7,5 juta dolar AS yang rencananya akan digunakan untuk dua kegiatan. Pertama, dana sebesar 2,5 juga US Dollar akan digunakan untuk relokasi penduduk dan 5 juta US Dollar untuk proyek rekonstruksi yang akan dimasukkan sebagai program bantuan hibah multi-tahun Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Menanggapi hibah Korea Selatan, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro sangat mengapresiasi bantuan tersebut dan berjanji akan menggunakannya dengan baik.
"Pemerintah Indonesia akan trus berupaya mendorong efektivitas dan efisiensi mitigasi bencana di Indonesia agar dapat meminimalkan korban jiwa dan kerusakan infrasturktur ketika bencana terjadi," ujarnya pada kesempatan yang sama.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Yantina Debora