Menuju konten utama

Indonesia Targetkan Angka Kemiskinan 2018 di Bawah 10 Persen

Pemerintah dan Komisi XI DPR RI telah menargetkan angka kemiskinan pada 2018 akan berada di kisaran 9,5-10 persen.

Indonesia Targetkan Angka Kemiskinan 2018 di Bawah 10 Persen
Warga memilah sampah di kawasan Cililitan, Jakarta, Selasa (2/8). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Pemerintah dan Komisi XI DPR RI telah menargetkan angka kemiskinan pada 2018 akan berada di kisaran 9,5-10 persen.

Dalam rapat kerja yang berlangsung sejak Senin (12/6/2017), Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro telah mengusulkan agar asumsi angka kemiskinan bisa berada di bawah level 10 persen.

Adapun penentuan tersebut berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi dan inflasi, harga komoditas, stabilitas bahan makanan, serta program afirmasi pengurangan kemiskinan tepat sasaran dan tepat waktu.

“Tentunya kita menginginkan agar pertama kali dalam sejarah, kita bisa menekan angka kemiskinan di bawah 10 persen,” ujar Bambang di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (13/6/2017) sore.

Meski begitu, Bambang menyampaikan diperlukan adanya kehati-hatian dalam menentukan angka kemiskinan tersebut.

“Untuk menurunkan sampai 9,5 persen, mungkin agak menjadi berat. Karena menurunkan (jadi) 9,5 persen itu kan berarti dalam setahun kita harus menurunkan lebih dari 1 juta penduduk miskin,” ucap Bambang.

“Meskipun kita tetap bersemangat menurunkan di bawah 10 persen, namun kita tetap berupaya serendah mungkin namun di saat yang sama harus realistis,” tambahnya.

Kendati demikian, Bambang berpendapat menurunkan angka kemiskinan untuk bisa tembus di bawah 10 persen itu bukan perkara mudah. Pasalnya, persentase tersebut merepresentasikan penduduk Indonesia yang sebagian besar tergolong sangat miskin.

“Sebanyak 80 persen dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan. Oleh karena itu, membawa mereka melewati garis kemiskinan menjadi lebih sulit daripada kelompok yang kategorinya miskin,” tutur Bambang.

Seusai rapat, Bambang pun sempat menyebutkan sejumlah upaya yang dapat dilakukan pemerintah guna menekan angka kemiskinan tersebut. “Bisa dengan penambahan jumlah penerima Program Keluarga Harapan, perbaikan akses layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar, ditambah penguatan pada subsidi yang tepat sasaran. Itu fokusnya,” ungkap Bambang.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk bisa mengurangi angka kemiskinan diperlukan adanya intervensi dari pemerintah yang sifatnya berkelanjutan dan sangat intensif.

“Oleh karena itu, kita berbagai proyek, program-program yang sifatnya untuk pengentasan kemiskinan dan terutama untuk program-program intervensi bagi masyarakat miskin itu harus tetap dijaga. Dari sisi pendanaan maupun efektivitasnya,” ujar Sri Mulyani.

Sebagaimana diketahui, angka kemiskinan yang tercatat di Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2017 adalah sebesar 10,5 persen. Angka tersebut turun dari angka kemiskinan pada APBN 2016 yang besarannya 10,7 persen.

Baca juga artikel terkait ANGKA KEMISKINAN atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri