tirto.id - Angka kunjungan turis Rusia ke Indonesia pada semester pertama tahun 2016 meningkat sebesar 14 persen. Sebaliknya, jumlah kunjungan warga Indonesia ke Rusia juga cukup besar, tahun 2015 ada sekitar 14.000 orang. Ditargetkan, kunjungan turis Rusia ke Indonesia di tahun 2016 sebanyak 75.000 orang.
Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia merangkap Belarus Wahid Supriyadi.
"Hingga semester pertama 2016, terjadi peningkatan sekitar 14 persen kunjungan turis Rusia ke Indonesia, dan Insya Allah akhir tahun nanti akan ada lonjakan kunjungan wisatawan Rusia," kata dubes Wahid seperti dikutip dari Antara, Selasa (27/9/2016).
Dubes Wahid mengadakan pertemuan dengan tiga pengusaha yang bergerak di bidang pariwisata Rusia Indonesia membuka stand "Wonderful Indonesia" dalam Forum Pariwisata Internasional Rusia "Otdykh" (Leisure) ke-22 di Expo Center Moskow, 21 - 24 September 2016.
Pertemuan tersebut difasilitasi oleh Mikhail Kurytsin, Direktur Eksekutif Dewan Bisnis Rusia - Indonesia, yakni Yury Barzykin, Wakil Presiden Persatuan Industri Wisata Rusia, Andrey Gavrilov, Presiden Aliansi Agen Perjalanan Rusia dan Vladimir Sharov, Presiden Asosiasi Wisata Domestik Rusia.
Tujuan pertemuan ini adalah membahas pentingnya menyusun strategi dan upaya bersama dalam meningkatkan arus wisatawan Rusia ke Indonesia dan sebaliknya.
"Kami juga sangat mendukung upaya negosiasi KBRI Moskow kepada otoritas Rusia bagi pembebasan visa masuk Rusia minimal 14 hari bagi warga Indonesia," ujar Mikhail Kuritsyn.
Dalam pertemuan disepakati realisasi penerbangan langsung Rusia-Indonesia menjadi salah satu prioritas bagi peningkatan angka kunjungan warga kedua negara.
Selain itu para pengusaha Rusia juga berharap kiranya Indonesia dapat lebih meningkatkan promosi wisata dan budaya daerah-daerah lain di Indonesia selain Bali kepada wisatawan Rusia dalam rangka meningkatkan kunjungan turis Rusia ke Indonesia.
Secara khusus Presiden Asosiasi Wisata Domestik Rusia, Vladimir Sharov mengharapkan KBRI dapat turut membantu mempromosikan kekayaan sejarah dan budaya berbagai daerah di Rusia agar juga dapat meningkatkan angka kunjungan warga Indonesia ke Rusia.
Sementara itu Kepala Bidang Promosi Pasar Eropa Kemenpar, Maria Mayabubun mengatakan kehadiran industri pariwisata nasional penting dalam rangka menjelaskan langsung kepada calon wisatawan Rusia mengenai fasilitas yang ditawarkan hotel, harga, jenis paket wisata bahari, petualangan, wisata keluarga, dan sebagainya.
Kalangan industri wisata yang ikut serta ke Rusia yakni Pegasus Indonesia, Melia Bali, Grand Nikko Bali, Ayodya Resort Bali, The Mulia, Mulia Resort & Villas - Nusa Dua, Bali, WITA Tour, MAC Asia Group, Nusa Dua Beach Hotel and Spa, Bali, International Bali Resort, The Sintesa Jimbaran, dan Martha Tilaar Salon Day Spa sangat penting.
Selama empat hari pameran, stand Indonesia seluas 80 m2 dihiasi foto-foto destinasi wisata Indonesia, dikunjungi banyak tamu dari asosiasi pariwisata lokal, tur operator, perhotelan, travel media, dan perorangan yang merencanakan wisata individual.
Suasana stand semakin marak dengan adanya suguhan tarian Sonteng Dance, Kembang Kipas Dance, Warna Khatulistiwa yang dibawakan para penari binaan Kemenpar.
Sajian kopi Toraja dan camilan kacang khas Indonesia, suguhan Virtual Reality mengenai pariwisata "Wonderful Indonesia" serta demo spa tradisional oleh PT. Cantika Puspa Pesona milik Martha Tilaar membuat stand Indonesia semakin ramai dikunjungi.
Pameran Otdykh dilaksanakan tiap tahun sejak 1995 dan tahun 2016 sebagai penyelenggaraan ke-22 diikuti lebih 700 industri wisata dari 70 negara dan wilayah di Rusia.
Keikutsertaan Indonesia dalam pameran wisata ini cukup memberi andil bagi kunjungan warga Rusia ke Indonesia, yang pada tahun 2015 mencapai lebih 66.000 orang dan tahun 2016 ditargetkan 75.000 orang.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh