Menuju konten utama

Indonesia Kehilangan Devisa Rp9 T Akibat Erupsi Gunung Agung

Pemerintah Indonesia memperkirakan akan ada pengurangan kunjungan sebanyak 1 juta wisman.

Indonesia Kehilangan Devisa Rp9 T Akibat Erupsi Gunung Agung
(ilustrasi) Pemuka Agama Hindu berjalan di Pura Lempuyang dengan latar Gunung Agung di Karangasem, Bali, Rabu (27/9/2017). ANTARA FOTO/Wira Suryantala.

tirto.id - Erupsi Gunung Agung di Bali sejak November lalu mengakibatkan hilangnya Rp9 triliun potensi devisa dari sektor pariwisata, menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Jakarta, Senin (4/12/2017).

Jumlah itu didasarkan pada perhitungan kunjungan wisatawan ke Bali yang mencapai 15 ribu per hari dengan perkiraan devisa mencapai Rp250 miliar per hari, lanjut Arief.

"Maka, hitung saja sendiri berapa hari kejadian sampai 31 Desember, itu sekitar 36 hari, dikali Rp250 miliar jadi sekitar Rp9 triliun kita akan kehilangan devisa," kata Arief.

Dengan kejadian bencana alam tersebut, menurut Arief, maka target 15 juta kunjungan wisatawan mancanegara dipastikan tidak akan tercapai tahun ini.

Hingga September lalu, pemerintah optimistis target tersebut dapat tercapai. Namun, sejak aktivitas vulkanik Gunung Agung memburuk hingga terjadi erupsi, pemerintah memperkirakan akan ada pengurangan kunjungan sebanyak 1 juta wisman.

"Totalnya kami perkirakan kita akan shortage [kekurangan] 1 juta wisman. Kalau 14 juta wisman, akan tercapai sekitar 93 persen," lanjut Arief.

Guna memenuhi target kunjungan wisman, Arief mengatakan bahwa pemerintah kini gencar melakukan promosi di Kepulauan Riau yang menjadi salah satu pintu masuk utama wisman ke Indonesia setelah Jakarta dan Bali.

"Kita promosikan Kepri besar-besaran. Kami sadar, targetnya sangat besar dan yang bisa jadi complementary itu Kepri," katanya.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi penurunan jumlah wisman ke Indonesia pada Oktober 2017 yaitu sebesar 4,54 persen. Salah satu penyebab utamanya adalah dampak dari erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali.

Jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai mengalami penurunan mencapai 15,99 persen dari bulan sebelumnya atau sebanyak 550,2 ribu kunjungan menjadi 462,3 ribu kunjungan pada Oktober.

Secara keseluruhan, tercatat pada Oktober 2017 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1,15 juta kunjungan yang terbagi dari 964,8 ribu merupakan wisman yang masuk melalui 19 pintu utama dan sebanyak 193,7 ribu kunjungan dari luar pintu utama.

Beberapa pintu masuk utama yang mengalami penurunan penumpang selain Bandara Ngurah Rai adalah Bandara Soekarno-Hatta sebesar 1,70 persen dan di Batam turun 4,89 persen.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG TERKINI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora

Artikel Terkait