tirto.id - Pemerintah Indonesia, lewat Kementerian Luar Negeri RI, mengutuk aksi penyerangan sekolah Al-Jaouni yang dikelola oleh pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lewat United Nation Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) di Gaza pada Sabtu (6/7/2024) waktu setempat.
"Indonesia kutuk keras serangan biadab Israel terhadap sekolah Al-Jaouni di kamp pengungsi Nuseirat yang dioperasikan UNRWA di Gaza Tengah (6/7)," kutip Tirto dari akun resmi X milik Kementerian Luar Negeri (@Kemlu_RI) dikutip Senin (8/7/2024).
Kemlu menilai serangan tersebut sebagai bentuk kekejaman dan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel. Mereka menekankan agar Dewan Keamanan PBB turun tangan karena kobran jiwa sipil terus bertambah.
"Apakah seluruh kekejian seperti ini masih belum cukup juga bagi DK PBB dan negara-negara pendukung Israel untuk mengambil tindakan tegas terhadap Israel?" tanya Kemlu RI.
Militer Israel menyerang sekolah pengungsi Palestina di Gaza, pada Sabtu (6/7/2024) waktu setempat. Mereka menyerang 8 lokasi penampungan di Gaza, salah satunya sekolah Al-Nuseirat.
Pemerintah Palestina, lewat Kementerian Kesehatan Palestina, melaporkan 16 warga meninggal dunia akibat serangan Israel pada Al-Nuseirat. Selain itu, lebih dari 50 orang mengalami luka berat akibat serangan yang terjadi di sekolah Al-Nuseirat itu.
Mengutip dari laporan Reuters, Israel mengklaim serangan tersebut sebagai upaya menekan risiko serangan kelompok perlawanan.
Sementara itu, pihak Hamas membantah bahwa ada milisi mereka tinggal di lokasi pengungsian.
Saat ini, pemerintah Palestina khawatir korban akan semakin bertambah karena korban luka semakin bertambah. Pemerintah khawatir serangan tersebut untuk mendorong tidak ada tempat aman bagi warga untuk mencari perlindungan.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Andrian Pratama Taher