Menuju konten utama

Indonesia Kecam dan Turut Berduka Atas Serangan Bom di Kabul

Sampai saat ini belum ada kabar mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan bom tersebut.

Indonesia Kecam dan Turut Berduka Atas Serangan Bom di Kabul
Pasukan keamanan memeriksa lokasi serangan bunuh diri di mana Kedutaan Besar Jerman yang berada di Kabul. Rahmat Gul / AP

tirto.id - Serangan bom yang terjadi di dekat kompleks diplomatik di Kabul, Afghanistan setidaknya telah menewaskan 90 orang dan sekitar 380 lainnya luka-luka, demikian menurut otoritas setempat di Kabul.

Menanggapi hal itu, Pemerintah Indonesia mengecam serangan bom tersebut dan menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan mendoakan kesembuhan bagi para korban luka, demikian yang disampaikan Kementerian Luar Negeri RI melalui keterangan persnya.

ledakan bom itu terjadi sekitar dua kilometer dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kabul. Sebagai akibat tidak langsung dari kejadian tersebut, KBRI mengalami kerusakan ringan, terdapat beberapa jendela yang pecah.

Menurut laporan sementara dari KBRI Kabul belum ada kabar mengenai warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan bom tersebut dan berdasarkan catatan KBRI Kabul ada sekitar 26 orang WNI yang tinggal di Kabul.

KBRI Kabul masih terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk mendapatkan perkembangan informasi setelah serangan bom.

Selain itu, KBRI Kabul juga terus berkomunikasi dengan WNI di Kabul dan mengimbau mereka untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari wilayah-wilayah rawan dan terus mengikuti perkembangan situasi setempat.

Bagi warga Indonesia yang memerlukan informasi dapat menghubungi nomor "hotline" KBRI Kabul pada nomor +93797333444 dan +93202201066.

Sebelumnya, sebuah bom truk menghancurkan pusat distrik diplomatik Kabul. Seperti yang dikutip dari Al-Jazeera Rabu (31/5/2017), ledakan kuat tersebut digambarkan oleh pejabat setempat sebagai "salah satu yang terbesar".

Serangan bunuh diri tersebut terjadi di dekat alun-alun Zanbaq, di distrik 10 Kabul, dekat dengan pertokoan dan restoran, serta kantor pemerintah dan kedutaan asing. Jasad orang bertebaran di lokasi kejadian dan asap tebal membubung dari area tempat gedung-gedung kedutaan asing berada.

Para saksi mata mengambarkan puluhan mobil tertahan di jalanan, sementara para pejalan kaki terluka dan anak-anak sekolah perempuan panik mencari tempat aman. Banyak orang yang berjuang melewati pos pemeriksaan untuk mencari saudara mereka.

Qais Azimy dari Al-Jazeera, melaporkan bahwa lokasi serangan tersebut sangat signifikan, karena menghantam salah satu bagian paling sibuk di ibukota Afghanistan.

"Kabul telah menjadi kota yang sangat tenang selama seminggu terakhir, namun polisi telah mengkonfirmasi kepada kami bahwa ini adalah salah satu ledakan terbesar yang pernah terjadi di Kabul," katanya.

Azimy mengatakan bahwa polisi sedang menyelidiki kemungkinan penyerang tersebut yang telah meledakkan sebuah truk berisi bahan peledak.

"Jika memang benar, sebuah truk berisi bahan peledak bisa sampai ke bagian Kabul yang sangat aman, maka itu akan menimbulkan banyak pertanyaan, tidak hanya di antara para diplomat yang tinggal di daerah tersebut, tapi juga penduduk reguler Kabul."

Lebih dari satu jam setelah ledakan, ambulans-ambulans masih mengambil korban yang terluka dan membawanya ke rumah sakit, sementara petugas pemadam kebakaran berjuang mematikan api yang membakar beberapa bangunan.

Baca juga artikel terkait SERANGAN BOM atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto