Menuju konten utama
Periksa Fakta

Indonesia Diancam Australia Jika Bantu Palestina, Hoaks/Fakta?

Tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut Indonesia mendapatkan ancaman dari Australia jika membantu Palestina.

Indonesia Diancam Australia Jika Bantu Palestina, Hoaks/Fakta?
Header Periksa fakta Australia Ancam Indonesia. tirto.di/Fuad

tirto.id - Konflik antara Israel dan Palestina mengalami eskalasi sejak Hamas—kelompok militan Palestina—meluncurkan ribuan roket pada Sabtu (7/10/2023) ke wilayah Israel, yang kemudian dibalas Israel dengan menggempur Gaza.

Mengutip Anadolu Agency, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza per Senin (20/11/2023) telah meningkat menjadi 13.300 orang, termasuk 5.600 anak, 3.550 wanita, 201 staf medis, 22 anggota tim penyelamat sipil, serta 60 jurnalis.

Terbaru, pada Senin (20/11/2023) sejumlah tank milik tentara Israel dilaporkan menyerang Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza. Imbasnya, 12 orang tewas, puluhan orang luka-luka, dan ratusan warga lainnya terkepung dalam RS tersebut.

Komisi I DPR—yang membidangi urusan pertahanan dan luar negeri—mengutuk keras serangan Israel terhadap RS Indonesia di Gaza, Palestina.

Sejalan dengan itu, Indonesia kembali mengirimkan bantuan untuk warga Palestina. Pada Senin (20/10/2023) misalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas bantuan tahap II berupa obat-obatan, alat tidur, hingga alat-alat kesehatan untuk warga Palestina.

Di tengah dukungan serta bantuan yang dikirimkan Indonesia untuk Palestina, terdapat unggahan di media sosial yang menyebarkan klaim tentang Australia akan mengancam Indonesia jika membantu Palestina.

Akun Facebook “Suara Surga” mengunggah video berdurasi 8 menit dan 6 detik dengan keterangan foto "Australia Ancam Indonesia ! Persoalan jika Indonesia membantu Palestina" disertai takarir bernarasi sama.

Foto Periksa fakta Australia Ancam Indonesia

Foto Periksa fakta Australia Ancam Indonesia. foto/Hotline periksa fakta tirto

Sepanjang 15—21 November 2023 atau selama enam hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 2,7 ribu tanda suka, 2,6 ribu komentar, dan dilihat 155 ribu kali.

Lantas, benarkah Indonesia diancam Australia jika membantu Palestina?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, Tim Riset Tirto menonton video ini dari awal sampai akhir. Tirto kemudian mengambil tangkapan layar dari salah satu cuplikan footage yang ditampilkan di awal video, lalu melakukan penelusuran menggunakan reverse image search Yandex untuk mengetahui konteks video.

Hasilnya, kami menemukan cuplikan video tersebut merupakan pidato Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh yang diunggah Detik.com pada Selasa (25/10/2023).

Dalam pidatonya, Mohammad Shtayyeh mengungkap Indonesia terus menyuarakan kemerdekaan bagi Palestina. Ia menilai Indonesia bukan hanya sebagai mediator hubungan Palestina dan Israel karena menekankan sisi perdamaian dan keadilan bagi Palestina dan semua orang.

Di pertengahan video, tepatnya menit ke-03:11 hingga 03:25, footage memperlihatkan Presiden Jokowi sedang bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kami mengambil tangkapan layar dalam momen pertemuan tersebut. Dengan menggunakan teknik reverse image search, kami menemukan footage itu berasal dari kanal YouTube Sekretariat Presiden yang diunggah pada Rabu (18/10/2023).

Konteks asli video adalah momen Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin sebelum menghadiri Welcoming Dinner Leaders Belt and Road Forum (BRF) di Beijing, China pada Selasa (17/10/2023).

Lebih lanjut, di menit 5:33 dalam video unggahan akun Facebook “Suara Surga” itu terlihat ada helikopter militer yang melepaskan tembakan ke darat.

Dari penelusuran Tim Riset Tirto, dokumentasi identik dengan video yang diunggah kanal YouTube TV One News. Video diambil saat latihan militer gabungan yang dilakukan Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia di Jawa Timur pada Minggu (10/9/2023).

Dengan demikian, sejumlah footage tersebut sama sekali tidak terkait dengan klaim yang menyebut Indonesia diancam Australia jika membantu Palestina.

Dari pengamatan Tim Riset Tirto, penayangan sejumlah footage itu diiringi pembacaan narasi. Isinya tentang beberapa alasan mengapa Indonesia tidak membantu Palestina secara militer. Berikut transkrip dari narasi tersebut:

Adanya kekuatan negara adidaya yang mendukung Israel yaitu Amerika Serikat dan negara tetangga Australia yang mendukung penuh Israel. Kita ketahui bahwa Indonesia selalu mendukung Palestina merdeka dan tetangga kita yaitu Australia selalu berseberangan dengan kita. Australia selalu mendukung penuh Israel untuk meleburkan atau membasmi Palestina. Jika Indonesia membantu Palestina, sudah pasti negara Australia akan mengatur strategi untuk melawan Indonesia. Karena melawan Israel sama saja melawan negara Australia apakah kita mau sama-sama hancur lebur gara-gara membantu Palestina dengan kekuatan militer. Pasti negara Australia, Singapura, Inggris dan Selandia Baru tidak akan tinggal diam. Sudah pasti akan mengganggu keamanan nasional di Indonesia.

Setelah mencermati narasi itu, Tirto melakukan pengujian terhadap sejumlah klaim yang disebut dalam unggahan dengan memasukkan tiga kata kunci (yang sesuai dengan klaim dalam video) ke mesin pencarian Google, yakni:

  • Australia ancam Indonesia
  • Australia ancam Indonesia jika membantu Palestina
  • Australia serang wilayah Indonesia
Hasilnya, tidak ada satu pun informasi dan sumber kredibel yang membenarkan semua klaim tersebut.

Per Rabu (22/11/2023) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ditemukan informasi dari otoritas resmi kedua negara maupun pemberitaan media arus utama yang membenarkan klaim.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut Indonesia diancam Australia jika membantu Palestina.

Seluruh footage dalam unggahan sama sekali tidak ada kaitannya dengan klaim. Tidak ditemukan informasi dari otoritas resmi kedua negara maupun pemberitaan media arus utama yang membenarkan klaim itu.

Jadi, informasi yang menyebut Indonesia diancam Australia jika membantu Palestina itu bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfitra Akbar

tirto.id - Periksa fakta
Penulis: Alfitra Akbar
Editor: Shanies Tri Pinasthi