tirto.id - Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta 2017. Hasilnya elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menempati rangking teratas. “Sekitar 63 persen basis pendukung Ahok-Djarot memilih karena sudah ada bukti nyata hasil kerjanya dan berpengalaman di pemerintahan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam konfrensi pers di Jakarta, Rabu (25/01/2017).
Burhan mengungkapkan Ahok-Djarot memperoleh elektabilitas 38,2 persen. Sedangkan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni 23,6 persen. Selanjutnya Anies Baswedan – Sandiaga Uno memiliki elektabilitas 23,8 persen. Ada sebanyak 14,5 persen responden tidak menjawab atau masih rahasia.
Dukungan terhadap Ahok meningkat secara konsisten dalam sebulan terakhir. Hal ini menurut Burhan lantaran Ahok dinilai sudah ada bukti hasil kerjanya dan berpengalaman di pemerintahan. Disamping itu, sosok Ahok juga konsisten sehingga dianggap lebih positif pada sebagian besar aspek.
“Ahok dinilai lebih baik dalam citra pintar atau berwawasan, luas, perhatian pada rakyat, jujur, bersih dari korupsi, tegas berwibawa dan mampu memimpin DKI," ujarnya.
Kepuasan atas petahana dalam sebulan terakhir juga merupakan alasan Ahok-Djarot unggul dalam survei. Sekitar 75 persen warga Jakarta puas atau sangat puas dengan kinerja Ahok sebagai Gubernur. “Begitu juga dengan tingkat kepuasan terhadap Djarot sebagai wakil gubernur sekitar 57 persen,” kata Burhan
Burhan mengatakan kebijakan pemerintah DKI Jakarta juga dinilai positif publik. Kebijakan-kebijakan relokasi permukiman liar juga masih mendapat dukungan publik dan dianggap dapat menyejahterakan warga. "Seperti penanganan dan pencegahan banjir, penanganan sampah, serta kondisi infrastruktur dan pelayanan publik," paparnya.
Namun begitu kebijakan Ahok soal reklamasi masih menjadi kontroversi di masyarakat. Burhan mengatakan dukungan masyarakat terhadap kebijakan tersebut masih fluktuatif. "Namun, kebijakan reklamasi pantai utara Jakarta masih dinamis dukungannya," ucap alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Sementara itu, kasus dugaan penodaan agama surat Al Maidah ayat 51 masih berpengaruh signifikan terhadap Ahok. Meski hal itu pelan-pelan coba dilepaskan Ahok. "Namun saat ini Ahok tampak mulai keluar dari isu yang sangat kuat menekan dukungannya," ujarnya.
Melihat hasil termuan yang ada, Juru Bicara Ahok-Djarot Maruar Sirait optimistis calonnya dapat memenangkan pilkada satu putaran. "Dengan sisa waktu yang ada kurang lebih tiga minggu, satu putaran bukan hal yang tidak mungkin," ujarnya.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei 12-20 Januari 2017. Survei menggunakan metode Staratified Multistage Random Sampling dengan cara tatap muka ke 808 responden.Data responden asli yang dianalisis sebanyakn697 orang yang memiliki Margin of Error 3,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Penulis: Rheza Alfian
Editor: Jay Akbar