Menuju konten utama

Impor Beras Mulai Jalan Pekan Depan, Proses Tender Selesai Hari Ini

Pemerintah mendorong Perum Bulog segera menuntaskan sejumlah persiapan dalam melakukan importasi beras.

Impor Beras Mulai Jalan Pekan Depan, Proses Tender Selesai Hari Ini
Pekerja beraktivitas di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Perum Bulog akan mulai melakukan impor beras pada pekan depan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan Perum Bulog harus secepatnya melaksanakan importasi itu untuk menstabilkan harga beras agar inflasi pada awal tahun bisa dikendalikan.

"Kami memang sedang push (dorong) betul supaya Bulog segera menyelesaikan proses tender (impor), katanya hari ini selesai. Dan prosesnya (impor beras) minggu depan berjalan," kata Darmin di Jakarta, pada Jumat (19/1/2018) seperti dikutip Antara.

Darmin berharap polemik mengenai impor beras tidak terus berlanjut. Dia berdalih keputusan untuk melakukan impor beras muncul karena pasokan beras sedang terbatas. "Tolong tidak usah berdebat (pasokan) ini surplus atau defisit, karena harganya (beras) naik," kata Darmin.

Darmin memastikan Bulog sudah siap untuk melakukan sejumlah upaya menstabilkan harga beras di beberapa daerah yang sedang mengalami kelangkaan pasokan komoditas pangan ini.

"Kami tetap minta Bulog untuk operasi pasar full, karena kalau tidak, harganya (beras) tidak turun," kata Darmin.

Kebijakan impor beras di awal 2018, yang menargetkan pembelian 500 ribu ton, selama ini menuai kritik karena berlangsung hampir bersamaan dengan musim panen padi di Indonesia. Kemendag semula juga menugaskan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PT PPI sebagai pelaksana impor sekaligus distribusi beras itu. Tapi, keputusan itu lalu dianulir sebab tak sesuai dengan ketentuan Perpres Nomor 48 tahun 2016. Penugasan lalu dialihkan ke Perum Bulog.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengklaim impor beras ini tidak akan mengganggu harga gabah atau beras di level petani. Dia beralasan importasi beras itu hanya untuk memenuhi kebutuhan sebelum panen raya pada Maret 2018.

"Impor dilakukan untuk menghindari kekosongan stok yang dapat mengakibatkan melambungnya harga beras di berbagai daerah," kata Enggartiasto saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, pada Kamis kemarin (18/1/2018).

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, hingga 17 Januari 2018, stok beras Public Service Obligation (PSO) Perum Bulog sebesar 854.947 ton. Stok itu termasuk cadangan beras pemerintah yang sebesar 134.646 ton. Sementara rata-rata penyaluran beras untuk operasi pasar (OP) kurang lebih 8.902 ton per hari.

Dengan rencana penyaluran pada tanggal 18 Januari hingga 31 Maret 2018 sebesar 462.918 ton, diperkirakan sisa stok Perum Bulog per 31 Maret 2018 tinggal 142.029 ton.

"Pemerintah tidak mau ambil risiko kekurangan pasokan beras, mengingat panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada bulan Maret 2018," ujar Enggartiasto.

Baca juga artikel terkait IMPOR BERAS

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom