tirto.id - Interntional Monetary Times (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2019 ke posisi 3,3 persen karena adanya ketegangan seperti perang dagang As-Cina dan As-Eropa.
Di kutip dari Associated Press, pada Januari, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi global 2019 akan menyentuh angka 3,5 persen tahun ini. Proyeksi terbaru IMF ini disebut sebagai pertumbuhan ekonomi terlemah sejak 2009.
Untuk AS, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dari 2,9 persen pada 2018 menjadi hanya 2,3 persen di tahun ini. Gambaran suram tersebut akan berpengaruh pada bursa saham. Para investor akan khawatir bahwa penurunan tersebut akan memengaruhi pendapatan perusahaan.
“Ini adalah waktu yang riskan untuk ekonomi global,” kata Gita Gopinath, ekonom IMF seperti dikutip dari AP.
Ia menyampaikan bahwa penting untuk menghindari "kesalahan fatal", karenanya kebijakan harus dibuat serapih mungkin. Cina dan AS, menurutnya, harus menemukan jalan tengah untuk perang dagang, karena hal tersebut mempengaruhi perekonomian secara global.
Jika ketegangan perang dagang meningkat, Gopinath memperingatkan bahwa itu akan memicu gangguan besar terhadap jaringan suplai global.
Selain perang dagang AS-Cina, perekonomian global juga dipengaruhi oleh Inggris yang bersiap meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan transisi, atau dikenal sebagai skenario “no-deal Brexit”.
“Di tengah momentum menurunnya pertumbuhan ekonomi global dan keterbatasan ruang kebijakan untuk melawan penurunan, menghindari salah langkah yang dapat membahayakan aktivitas ekonomi merupakan prioritas utama,” kata perwakilan IMF, dilansir Sidney Morning Herald.
AS dan Cina gencar mengadakan perbincangan untuk mengurangi ketegangan perang dagang dan hal tersebut menaikkan ekspektasi banyak pihak mengenai pertumbuhan ekonomi global.
Namun, tetap masih ada rasa was-was terkait kekuatan ekonomi global karena dunia baru saja mentas dari krisis finasial yang terjadi selama beberapa dekade sebelumnya.
Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde juga memperingatkan bahwa ekonomi dunia menghadapi "saat yang sulit"
Selain global dan AS, IMF juga merilis prediksi pertumbuhan ekonomi Eropa yang menurun 0,3 poin menjadi 1,3 persen dengan Inggris yang juga turun 0,3 persen menjadi 1,2 persen pada 2019.
Pertumbuhan ekonomi Cina diproyeksi naik 0,1 poin menjadi 6,3 persen dan IMF memangkas pertumbuhan ekonomi Jepang 0,1 poin menjadi 1 persen. Proyeksi pertumbuhan ekonomi India tahun ini diprediksi mengalami penurunan menjadi 7,3 persen dari 7,5 persen pada Januari 2019.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora