Menuju konten utama

Ilmuwan Ciptakan Vaksin Virus Corona, Masih Diuji ke Binatang

Berdasarkan data WHO, total jiwa yang meninggal akibat virus corona telah mencapai 426 orang.

Ilmuwan Ciptakan Vaksin Virus Corona, Masih Diuji ke Binatang
Ilustrasi virus corona. foto/istockphoto

tirto.id - Ilmuwan asal Inggris menciptakan terobosan dalam menemukan vaksin virus corona, dari yang semula waktu pengembangan normalnya dua hingga tiga tahun menjadi 14 hari saja, demikian dilaporkan TV Sky.

Kepala Infeksi Mukosa dan Kekebalan di Imperial College London, Profesor Robin Shattock mengaku sedang menguji vaksin itu kepada binatang paling cepat pekan depan. Apabila mendapat dana yang cukup, maka akan diuji pada manusia saat musim panas.

"Prosedur konvensional biasanya memakan waktu sedikitnya dua hingga tiga tahun sebelum anda bahkan sampai ke klinik," kata Profesor Robin seperti dilansir Antara. "Dan kami keluar dari urutan itu untuk menghasilkan satu kandidat di laboratorium dalam 14 hari."

Menurut dia, vaksin itu memang tergolong lambat apabila dikaitkan dengan wabah virus corona yang cepat menyebar di berbagai negara. Akan tetapi, lanjut dia, vaksin tersebut penting untuk melawan virus corona.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), total jiwa yang meninggal akibat virus corona telah mencapai 426 orang. Selain itu, sebanyak 23 negara melaporkan temuan kasus virus corona.

Selain itu, masih berdasarkan WHO, hingga 4 Februari 2020, sebanyak 20.630 kasus telah terkonfirmasi dengan kasus baru mencapai 3.241.

Pemerintah Indonesia memperketat pintu masuk dari berbagai negara termasuk Singapura setelah di negara itu ditemukan penularan virus corona dari manusia ke manusia, Rabu (4/2/2020).

"Pemerintah Indonesia menginventarisir sekaligus melakukan pengetatan terhadap pintu masuk berbagai negara termasuk Singapura," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono melalui sambungan video jarak jauh di Jakarta, melansir laman Antara News.

Menurutnya, upaya itu dilakukan untuk mencegah potensi masuknya virus corona ke wilayah Indonesia. Apalagi Kementerian Kesehatan Singapura baru-baru ini mengkonfirmasi seorang warga negara Indonesia yang bekerja di negara itu positif terdampak virus corona.

WNI yang belum diketahui identitasnya itu, lanjut dia, menjadi pasien atau temuan kasus ke-21 yang teridentifikasi positif virus corona.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati menambahkan tenaga kerja Indonesia itu tidak melakukan perjalanan ke Cina. "Diduga tertular pemberi kerja dan saat ini dirawat di Singapore General Hospital," katanya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH