tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 38,64 poin atau 0,68 persen ke posisi 5.688,78 poin pada pembukaan perdagangan sesi I, Kamis (5/3/2020), dipicu oleh naiknya bursa saham Asia.
Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 9,47 poin atau 1,03 persen menjadi 931,97 poin.
“Kami menilai IHSG berpotensi kembali naik pada hari ini melanjutkan ekspektasi positif investor terhadap pasar di tengah kekhawatiran wabah virus Corona yang telah dideteksi di dalam negeri,” tulis tim riset Samuel Sekuritas dalam risetnya, dikutip Antara.
Meski catatan jual bersih terus berlangsung secara harian asing, investor domestik dinilai cukup percaya diri untuk melakukan beli bersih dan mendorong pasar naik.
Faktor eksternal datang dari kampanye awal Partai Demokrat yang secara sementara mencatat Joe Biden memimpin di sembilan negara bagian. Pasar merespons positif hal tersebut membuat Wall Street dengan indeks Dow Jones reli lebih dari 1100 poin pada akhir perdagangan Rabu (4/3/2020) waktu setempat.
Pada perdagangan Rabu (4/3/2020), IHSG terus menguat hingga ditutup pada posisi 5.650,14 poin setelah mengalami kenaikan sebesar 131,51 poin atau 2,38 persen. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga melaju pada zona hijau dengan pergeseran sebesar 30,57 poin atau 3,43 persen menjadi 922,51 poin.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan penguatan IHSG dipengaruhi oleh faktor domestik yakni adanya faktor stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan. Dilansir dari Antara, faktor tersebut menyebabkan data manufaktur PMI Indonesia kembali mengalami ekspansi dari sebelumnya kontraksi.
Tidak hanya itu, Nafan juga mengungkapkan bahwa faktor stabilitas inflasi serta komitmen pemerintah untuk menjalankan protocol kesehatan dari WHO dalam menangani penyebaran COVID-19 juga menjadi katalis positif bagi indeks. Pasar merespon positif upaya pemerintah tersebut.
Di sisi lain, kebijakan Bank Indonesia untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) juga diapresiasi oleh para pelaku pasar.
Sementara sentimen eksternal ialah adanya kebijakan penurunan suku bunga acuan dari beberapa bank sentral negara-negara di dunia, seperti AS dan Australia. Jerome Powell, ketua bank sentral AS The Fed memberlakukan kebijakan tersebut sejak Selasa (2/3/2020) lalu untuk mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian global.
Penutupan IHSG diiringi dengan aksi jual saham oleh para investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau “net foreign sell” sebesar Rp61,57 miliar. Sebanyak 292 saham mengalami kenaikan, 125 saham mengalami penurunan, dan 127 saham tidak mengalami pergerakan nilai.
Bursa Saham Negara Lain
Indeks Dow Jones Industrial Average melambung 1.173,45 poin atau 4,53 persen menjadi ditutup pada 27.090,86 poin pada bursa Wall Street, Amerika Serikat. Sementara itu, indeks S&P 500 mengalami lonjakan hingga 126,75 poin atau 4,22 persen menjadi berakhir pada 3.130 poin dan indeks komposit Nasdaq ditutup pada 9.018,09 poin setelah kenaikan sebesar 334,00 poin atau 3,85 persen.
Dilansir dari Antara, semua sektor utama S&P 500 berakhir menguat dengan sektor perawatan kesehatan melambung 5,81 persen melampaui sektor-sektor lainnya. Hal ini dipicu oleh kemenangan besar yang dicatat Wakil Presiden AS Joe Biden selama pemungutan suara Super Tuesday, menurut para ahli.
Sementara, saham-saham Tokyo dibuka lebih tinggi pada perdagangan Kamis (5/3/2020) akibat dukungan kuat dari rebound Wall Street seperti diwartakan Antara.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) menjadi diperdagangankan pada 21.321,52 poin setelah penambahan 221,46 poin atau 1,05 persen dari penutupan Rabu (4/3/2020) kemarin.
Bursa saham regional Asia lainnya antara lain indeks Hang Seng di Hong Kong bergerak naik 162,6 poin atau 0,62 persen menjadi 26.384,7 poin dan indeks Straits Times menguat 17,89 poin atau 0,59 persen menjadi diperdagangkan pada 3.042,92 poin.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora