Menuju konten utama
IHSG Hari Ini 17 Februari 2023

IHSG Jumat Pagi Dibuka Stagnan di 6.895 Dipicu Suku Bunga BI

IHSG dibuka stagnan di level 6.895, pada perdagangan Jumat (17/2/2023). Dipicu Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di 5,75%.

IHSG Jumat Pagi Dibuka Stagnan di 6.895 Dipicu Suku Bunga BI
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.895 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Jumat (17/2/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.905 dan terendah ada di level 6.900.

Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp109 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.541 triliun. Selain itu, setidaknya ada 68 saham yang bergerak menguat dan 46 saham melemah. Sementara sisanya 169 stagnan.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih mustikoningsih memperkirakan, indeks akan bergerak mixed dalam range level 6.839 - 6.983. Setelah pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah sebesar -0,27 persen atau -18,87 poin di level 6.895.

Pergerakan indeks dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Februari 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) di level 5,75 persen.

Tingkat suku bunga di level tersebut cukup memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada di target 3 persen YoY plus minus 1 persen YoY pada semester I 2023 ini.

Bank Indonesia juga menahan suku bunga deposit facility di level 5 persen dan suku bunga lending facility di level 6,5 persen.

Sementara itu, Indonesia melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) mengamankan pendanaan awal sebesar 20 miliar dolar AS untuk transisi energi.

Dari mancanegara, Jepang mencatat neraca perdagangan yang defisit mencapai JPY3.497 triliun pada periode Januari 2023, lebih tinggi dibanding defisit pada periode tahun sebelumnya yang tercatat JPY1.451 triliun. Level tersebut melanjutkan tren defisit neraca dagang selama 18 bulan beruntun.

Kinerja ekspor Jepang pada Januari 2023 tercatat 3,5 persen YoY, turun dibanding kinerja periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat 11,5 persen YoY dan merupakan level terendah sejak Februari 2021. Sementara kinerja impor tumbuh 17,8 persen YoY di tengah tingginya harga bahan mentah dan bahan energi.

Baca juga artikel terkait IHSG HARI INI DIBUKA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin