Menuju konten utama

IHSG Hari Ini Dibuka Stagnan di Level 6.641

IHSG hari ini dibuka stagnan di level 6.641. Posisi tertinggi indeks mencapai 6.704 dan terendah ada di level 6.685.

IHSG Hari Ini Dibuka Stagnan di Level 6.641
Karyawan berdiri di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan di level 6.641 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Rabu (15/3/2023). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.704 dan terendah ada di level 6.685.

Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp278 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.333 triliun. Selain itu, setidaknya ada 210 saham yang bergerak menguat dan 98 saham melemah. Sementara sisanya 373 stagnan.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani memperkirakan, indeks akan bergerak mixed dalam range level 6.620 – 6.820. Setelah pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah sebesar -2,14 persen atau -145,14 poin di level 6.641.

Pergerakan indeks hari ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, penerimaan pajak hingga akhir Februari 2023 tercatat meningkat 40,35 persen YoY mencapai sebesar Rp279,98 triliun.

Sementara itu, realisasi belanja pemerintah tercatat tumbuh 6 persen YoY mencapai sebesar Rp172,2 triliun pada dua bulan pertama tahun 2023. Dalam periode tersebut, belanja subsidi tumbuh 11,9 persen YoY mencapai Rp24,3 triliun.

Realisasi subsidi energi mencapai Rp11,8 triliun yang meliputi subsidi bahan bakar minyak (BBM), minyak tanah, LPG tabung 3 kg dan listrik. Subsidi non energi sebesar Rp12,5 triliun mencakup subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR).

Dari mancanegara, inflasi Amerika Serikat pada Februari 2023 tercatat melandai di level 6 persen YoY, lebih rendah dibanding periode sebelumnya di level 6,4 persen YoY. Dalam periode bulanan inflasi tercatat tumbuh 0,4 persen MoM, namun lebih rendah dibanding periode sebelumnya 0,5 persem MoM.

Sedangkan core inflation (inflasi inti) tercatat sesuai dengan konsensus di level 5,5 persen YoY, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat pada level 5,6 persen YoY. Data inflasi Amerika Serikat menjadi indikator untuk The Fed mempertimbangkan kebijakan moneter, yaitu suku bunga acuan pada pekan depan.

Baca juga artikel terkait IHSG HARI INI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri