tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan tak dapat beranjak keluar dari zona merah sepanjang perdagangan hari ini, Kamis (19/3/2020). Pada penutupan perdagangan sesi kedua, IHSG melemah 225,25 poin atau 5,20 persen ke level 4.105,42.
Pada perdanganan sesi pertama, IHSG sempat terkena trading halt selama 30 menit dari pukul 09.37 hingga 10.07 waktu JATS karena anjlok 5,01% ke posisi 4.113,65 poin.
Ini adalah kali keempat perdagangan saham dihentikan, setelah OJK dan BEI menerapkan aturan untuk melakukan trading halt jika IHSG turun 5 persen.
Transaksi perdagangan pada hari ini mencapai 5,17 triliun dengan volume saham yang diperdangankan sebesar 5,2 miliar. Ada pun frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 244,073 kali sepanjang hari ini.
Ada pun emiten yang tercatat menguat sebanyak 46, 378 melemah, sementara 92 saham stagnan atau jalan di tempat.
Saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam sepanjang perdangan hari ini antara lain Bank BCA (BCA) sebesar dan Putra Rajawali Kencana Tbk yang mencapai -7 persen serta Bank Mandiri (BMRI) dan Astra International sebesar -6,9 persen.
Ada pun emiten yang keluar sebagai top gainers, antara lain Era Mandiri Cemerlang (IKAN) yang mengalami kenaikan 34,97 persen, Indonesia Fibreboard Industry (IFII) sebesar 34,2 persen, dan Optima Prima Metal Sinergi (OPMS) sebesar 33,82 persen.
Bursa saham Asia mayoritas mengalami koreksi, namun IHSG masih mencatat kinerja paling buruk. Indeks Nikkei drop 1,04 persen, indeks Hang Seng turun 2,61 persen, indeks Shanghai turun 0,98% dan indeks Straits Times turun 4,73 persen.
Kejatuhan bursa Asia ini antara lain dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap wabah virus coronayang telah menekan bursa saham di Amerika Serikat.
Kamis pagi tadi, Dow Jones ditutup minus hingga 6,30 persen sementara S&P 500 minus 5,18 persen dan Nasdaq turun 4,70 persen.
Editor: Rio Apinino