Menuju konten utama
IHSG Hari ini 18 Februari 2022

IHSG Diprediksi Terkoreksi saat Wall Street Turun & Minim Sentimen

IHSG sempat dibuka menguat pada perdagangan Jumat (18/2/2022) meski diprediksi melemah saat Wall Street juga turun dan minim sentimen domestik.

IHSG Diprediksi Terkoreksi saat Wall Street Turun & Minim Sentimen
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Jumat (18/2/2022) pagi pukul 09.00 WIB di zona hijau pada angka 6.827. Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.839 adapun pergerakan terendah pagi ini terjadi di level 6.812. Namun, pergerakan IHSG diprediksi akan melemah dan berpotensi terkoreksi.

IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 20 miliar lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp721 miliar untuk 104.318 kali transaksi. Kemudian pagi ini setidaknya ada 147 saham yang bergerak menguat dan 187 saham melemah sementara 210 sisanya ada di posisi stagnan.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan, secara teknikal candlestick membentuk doji dengan rentang penguatan yang cukup terbatas mengindikasikan adanya potensi terkoreksi.

"Pergerakan akan minim sentimen dari dalam negeri. Dari global investor akan mencermati data klaim pengangguran AS serta perkembangan ketegangan Rusia – Ukraina yang mulai kembali memanas," jelas dia dikutip Tirto dalam analisa harian, Jumat (18/2/2022).

Berbeda dengan IHSG pagi ini, indeks saham global tercatat berada di zona merah. Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 34.312,03 (-1,78%), NASDAQ ditutup 13.716,72 (-2,88%), S&P 500 ditutup 4.380,26 (-2,12%).

Bursa Saham Wall Street kembali melemah dan mencatatkan penurunan terbesar dalam dua minggu. Sektor teknologi dan layanan komunikasi yang berorientasi pada pertumbuhan termasuk yang paling terpukul. Sektor Keuangan juga menurun karena imbal hasil US Treasury bergerak lebih rendah. Pelemahan ini merespons pasukan Ukraina dan pemberontak pro-Moskow saling tembak di Ukraina timur.

Presiden AS Joe Biden mengatakan, ada indikasi bahwa Rusia berencana untuk menyerang dalam beberapa hari ke depan. Perkembangan di Ukraina ini telah menambah ketidakpastian tentang jalur pengetatan rencana Federal Reserve untuk memerangi inflasi.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri