tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu (14/3/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.636 sampai dengan 6.789.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," ujar CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan fluktuasi harga komoditas menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap pola gerak emiten dalam IHSG. Sehingga hal ini juga turut memberikan sentimen terhadap emiten-emiten yang berkaitan dengan harga komoditas.
Namun, kestabilan perekonomian yang terlihat dari data terlansir dapat memberikan sentimen yang dapat menopang pola gerak IHSG. Sedangkan jelang rilis data perekonomian neraca perdagangan pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi stabil.
"Hal ini tentunya akan turut memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG," katanya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- ASII
- AALI
- UNVR
- JSMR
- HMSP
- BBNI
- BBRI
- BBCA
- ASRI
Sementara itu, Analis Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani turut rekomendasikan saham milik AMRT. Menurutnya AMRT masih menarik dikoleksi dengan buy 2.870, target price 2.960, dan stop loss <2.790.
"Membentuk morning star candle yang merupakan signal bullish. Stochastic goldencross di area oversold dengan MACD line dan bar histogram dalam momentum bearish terbatas," katanya.
Kinerja AMRT per September 2022 lalu mencatat laba bersih sebesar Rp1,75 triliun didorong dari kenaikan top line. AMRT terus agresif melakukan ekspansi dengan menambah gerai. AMRT akan membuka 1000 gerai baru di tahun ini.
"Momentum lebaran turut menjadi katalis positif untuk kinerja AMRT mengingat daya beli masyarakat yang tinggi," katanya
Selain AMRT, dia juga rekomendasikan saham milik SMGR. Menurutnya SMRG masih layak dikoleksi dengan buy 6.625, target price 6.825, dan stop loss 6.575.
"Bottom fishing strategy berpotensi membentuk double bottom, saat ini sudah mulai bergerak pada level support, stochastic di area oversold, MACD bar histogram dalam momentum negatif," katanya.
SMGR berhasil melakukan menekan jumlah liabilitas 10,35 persen YoY mencapai sebesar Rp33,27 triliun. Perolehan laba bersihnya tumbuh 15,12 persen YoY mencapai sebesar Rp2,36 triliun dipicu dari penurunan beban pajak penghasilan (neto) 43,7 persen YoY.
"Adapun kinerja ke depan berpotensi meningkat seiring kebutuhan proyek infrastruktur IKN yang akan meningkatkan permintaan semen," katanya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri