tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini Rabu (9/8/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.821 sampai dengan 6.954.
"Hari ini IHSG berpotensi melemah," ujar CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
Dia mengatakan, pergerakan IHSG masih berada dalam fase konsolidasi di tengah membaiknya rilis data perekonomian cadangan devisa dan laporan keuangan emiten sepanjang semester satu yang menunjukan perbaikan.
William juga menilai, rilis data perekonomian mengenai tingkat kepercayaan konsumen yang sedikit terkoreksi menjadi salah satu faktor penekan pergerakan IHSG dalam rentang jangka pendek. Mengingat secara menyeluruh kondisi perekonomian masih dalam keadaan stabil.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian terutama untuk saham saham berfundamental kuat," katanya.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini:
- ICBP
- BMRI
- ITMG
- TLKM
- CTRA
- KLBF
- JSMR
- BSDE
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih juga merekomendasikan beberapa saham. Pertama, ACES yang dinilai masih bertahan dalam upward channel line dan di atas pergerakan MA-5 dan MA-20. Hal itu sejalan dengan peningkatan volume serta pergerakan oscillator pada area netral. Asing tercatat net buy Rp35.61 miliar pada perdagangan kemarin.
(ACES) meraih laba mencapai Rp302,42 miliar hingga periode 30 Juni 2023 naik dari laba Rp242,39 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Dari sisi penjualan bersih naik menjadi Rp3,63 triliun dari Rp3,31 triliun.
Selain ACES ada PNLF. Secara teknikal PNLF dalam trend sideways dan berpotensi pembalikan arah trend bullish jangka pendek, harga berhasil break di atas MA-5 dan MA-20 dengan melanjutkan skenario bullish engulfing patterns pada pergerakan pekan lalu. Hal ini juga tercermin dari pergerakan volume yang solid di atas rata-rata 10 hari. Dari sisi oscillator bergerak menguat dalam zona netral.
Pada paruh pertama tahun ini PNLF membukukan laba bersih mencapai Rp992,38 miliar atau tumbuh 11 persen YoY, kenaikan juga terlihat dari sisi topline yang tercatat naik tipis 1 persen YoY senilai Rp211 Triliun.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin