tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan bergerak terbatas seiring perilisan data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) siang hari ini, Rabu (5/8/2020).
Sementara itu, IHSG dibuka menguat 5,99 poin atau 0,12 persen ke posisi 5.080,99 pagi tadi, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,6 poin atau 0,2 persen menjadi 791,5. Tim Riset Samuel Sekuritas menuliskan dalam laporannya, para pelaku pasar cenderung menunggu data GDP Indonesia kuartal II 2020.
“Konsensus pun memperkirakan ekonomi Indonesia akan terkontraksi 4,6 persen (yoy),” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dikutip Antara.
Meski demikian, sentimen positif berpotensi datang dari naiknya bursa global dan komoditas. Tak hanya itu, pasar juga menunggu stimulus baru dari pemerintah untuk mendorong ekonomi. Kebijakan gaji ke-13 untuk PNS yang telah disahkan oleh Kementerian Keuangan menjadi katalis positif dari dalam negeri.
Dari eksternal, bursa saham AS yang ditutup menguat menjadi sentimen positif. Wall Street berakhir lebih tinggi dengan indeks Dow Jones naik 164,07 poin atau 0,62 persen menjadi 26.828,47, indeks S&P 500 meningkat 11,90 poin atau 0,36 persen menjadi 3.306.51 poin, dan indeks komposit Nasdaq ditutup pada 10.941,17 setelah naik 38,37 poin atau 0,35 persen.
Kenaikan bursa saham AS tersebut dipicu oleh adanya indikasi stimulus untuk pengangguran di AS yang akan disepakati dalam waktu dekat. Di sisi lain, semakin banyaknya uji klinis vaksin dan obat yang masuk ke uji klinis tahap 3 menambah optimisme para pelaku pasar.
Bursa saham regional Asia pagi hari ini dibuka bervariasi di mana indeks Nikkei melemah 165,28 poin atau 0,73 persen ke 22.408,38. Sebaliknya, indeks Hangseng naik 53,85 poin atau 0,22 persen ke 24.892,78 poin dan indeks Straits Times menguat 3,19 atau 0,13 persen ke 2.518,89.
Akhir Perdagangan 4 Agustus 2020
Akhir perdagangan sore kemarin, Selasa (4/8/2020), IHSG ditutup menguat seiring dengan naiknya bursa saham global. IHSG berakhir pada 5.075 setelah naik 68,78 poin atau 1,37 persen. Sementara itu, indeks LQ45 bergerak turun 15,53 poin atau 2,01 persen menjadi 789,9 poin.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, penguatan IHSG dipicu oleh menghijaunya bursa saham global seiring musim laporan keuangan dan cukup bagusnya data manufaktur.
Dari dalam negeri, Mino mengatakan penguatan IHSG didukung meredanya kekhawatiran investor sehubungan data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 yang akan dirilis hari ini, dan harga komoditas yang menguat kecuali batu bara.
IHSG berada di zona hijau sejak pembukaan perdarangan hingga ditutupnya jual beli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat sembilan sektor yang meningkat di mana saham pertanian naik paling tinggi sebesar 1,99 persen, diikuti industri dasar dan manufaktur masing-masing 1,86 persen dan 1,75 persen. Sektor properti tercatat alami kerugian 0,21 persen.
Penutupan diiringi dengan aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp45,18 miliar.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora