tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah dibuka menguat hari ini, Selasa (4/8/2020). IHSG dibuka menguat ke level 5.017,68 poin setelah bergerak naik sebesar 11,46 poin atau 0,23 persen.
Kenaikan ini dipicu sikap wait and see pelaku pasar jelang rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) besok. Sementara itu, indeks LQ45 atau kelompok 45 saham unggulan bergerak naik 3,01 poin atau 0,39 persen menjadi 777,38.
Selain rilis data pertumbuhan PDB Indonesia kuartal II, para pelaku pasar juga menunggu rilis data loan growth Juni yang akan keluar hari ini sebagaimana ditulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporannya yang dikutip Antara.
Dari sisi eksternal, menguatnya bursa AS pada penutupan perdagangan semalam menjadi sentimen positif pergerakan IHSG hari ini. Rilis data Market Manufacturing PMI Manufactur final 50,9 naik dari sebelumnya 49,8. ISM Manufacturing PMI juga mengalami peningkatan menjadi 54,2 dari sebelumnya 52,6.
Wall Street ditutup lebih tinggi ditandai dengan Indeks Dow Jones naik 236,08 poin atau 0,89 persen menjadi 26.664,40 poin, indeks S&P 500 naik 23,49 poin atau 0,72 persen menjadi 3.294,61, dan indeks komposit Nasdaq meningkat 157,52 poin atau 1,47 persen menjadi 10.902,80 poin.
Di sisi lain, perdagangan bursa saham regional Asia pada hari ini menguat dengan indeks Nikeei naik 279,45 poin atau 1,26 persen ke 22.474,83, indeks Hang Seng naik 150,6 poin atau 0,62 persen ke 24.608,73, dan indeks Straits Times menguat 16,13 poin atau 0,65 ke 2.501,04.
Pada akhir perdagangan kemarin (3/8/2020), IHSG ditutup melemah 143,4 poin atau 2,78 persen ke posisi 5.006,22 dan indeks LQ45 turun 28,65 poin atau 3,75 persen menjadi 774,37. Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan melemahnya IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal termasuk COVID-19, dan resesi ekonomi di banyak negara maju.
“Dari internal, turunnya tingkat inflasi Indonesia per Juli menjadi 1,54 persen dari 1,96 persen serta faktor ancaman resesi teknikal perekonomian Indonesia mengingat market menantikan GDP Indonesia kuartal II 2020 yang diproyeksikan minus,” lanjutnya.
Kurs Rupiah 4 Agustus
Tak hanya IHSG, nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pun menguat dipicu perbaikan data ekonomi sejumlah negara pada hari ini, Selasa (4/8/2020).
Rupiah menguat 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.595 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.630 per dolar AS pada pagi ini pukul 09.40 WIB. Aset berisiko yang terlihat membaik menjadi katalis positif pergerakan rupiah untuk terus menguat hari ini.
“Data-data indeks aktivitas manufaktur beberapa negara yang disurvei Markit seperti Jepang, Cina, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Inggris, Zona Euro, AS, termasuk Indonesia, dirilis lebih bagus dari prediksi yang mengindikasikan pemulihan,” ujar Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, dikuti dari Antara.
Ariston juga memperkirakan bahwa rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.700 per dolar AS hari ini. Sementara itu, perjalanan nilai tukar rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp14.630 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.600 per dolar AS.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora