tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif, Kamis (23/5/2019) pagi ke level 5.948 dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya pada 5.939. Aksi massa yang berujung kericuhan di Jakarta yang masih terjadi sampai dini hari tadi tidak terlalu berpengaruh pada pergerakan pasar modal.
Direktur Investama Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan pengaruh kericuhan yang terjadi sejak hasil Pilpres 2019 diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap pasar modal hanya untuk sementara waktu.
“Hari ini dibuka positif lantaran pasar merespons positif rencana AS yang menunda pengenaan sanksi terhadap Huawei. Hal ini membuat tensi perang dagang agak sedikit berkurang,” kata Hans kepada Tirto, Kamis (23/5/2019).
Untuk diketahui, pemerintah AS berencana mengenakan sanksi terhadap Huawei sebagai buntut dari perang dagang antara AS dengan Cina. Namun, baru-baru ini rencana itu ditunda, sehingga tensi perang dagang kedua negara sedikit mereda.
Saat ini, pergerakan IHSG terus menanjak. Pada pukul 09.29 WIB, IHSG sempat menembus angka 6.000, atau naik 61 poin.
Sebelumnya, aksi massa berujung kericuhan di beberapa titik di Jakarta seperti di sekitar kantor Bawaslu, Pasar Tanah Abang dan Petamburan pada Rabu (22/5/2019) dini hari hingga pagi ini.
Peristiwa itu direspons negatif pelaku pasar modal yang tercermin dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Rabu (22/5/2019).
Pada Rabu (22/5/2019), IHSG langsung terjungkal 9 poin atau sekitar 0,15 persen ke 5.942,267 tepat pada pukul 09.00 WIB atau saat perdagangan saham dibuka. Makin siang, pelemahan IHSG makin dalam. Selang 5 menit setelah pembukaan perdagangan saham, IHSG tergerus 28 poin atau 0,48 persen.
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Maya Saputri