tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Jumat (11/2/2022) pagi pukul 09.00 WIB di zona merah pada angka 6.813. Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.825 adapun pergerakan terendah pagi ini terjadi di level 6.779.
IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 4,4 miliar lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp2,3 Triliun untuk 251.545 kali transaksi. Kemudian pagi ini setidaknya ada 179 saham yang bergerak menguat dan 213 saham melemah sementara 221 sisanya ada di posisi stagnan.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan, secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low. Namun, stochastic membentuk deadcross mengindikasikan tren penguatan sudah terbatas dan berpotensi mengalami koreksi.
"Pergerakan jelang akhir pekan akan minim sentimen dari data ekonomi. Investor masih mencermati kondisi kenaikan kasus COVID-19 di dalam negeri," jelas dia dalam analisa harian, Jumat (11/2/2022).
Sedangkan pelemahan juga terjadi pada indeks saham global. Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 35.241,59 (-1,47%), NASDAQ ditutup 14.185,64 (-2,10%), S&P 500 ditutup 4.504,06 (-1,81%).
Bursa saham Wall Street kompak turun lebih dari 1% setelah data inflasi AS naik lebih tinggi dari yang diharapkan, dan komentar berikutnya dari pejabat The Fed menimbulkan kekhawatiran bank sentral AS akan menaikkan suku bunga secara agresif untuk melawan inflasi.
Mengutip Reuters, data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan inflasi melonjak 7,5% bulan lalu pada basis tahunan, melampaui perkiraan ekonom sebesar 7,3% dan menandai kenaikan inflasi tahunan terbesar dalam 40 tahun. Sementara itu, perusahaan AS terus melaporkan hasil kuartalan yang optimistis. Dengan 78% dari perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan hasil mengalahkan konsensus.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri