tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (12/10/2021) pagi pukul 09.00 WIB di zona hijau pada posisi 6.462. Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.468 dan terendah ada di level 6.460.
IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 288 juta lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp216,8 miliar untuk 23.087 kali transaksi.
Kemudian pagi ini setidaknya ada 145 saham yang bergerak menguat dan 73 saham melemah sementara 245 sisanya ada di posisi stagnan.
Berbeda dengan IHSG pagi ini, bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 34.496,06 (-0,72%), NASDAQ ditutup 14.486,20 (-0,64%), S&P 500 ditutup 4.361,19 (-0,69%).
Bursa saham Wall Street ditutup melemah setelah berfluktuasi sepanjang hari dikarenakan kecemasan investor jelang musim rilis laporan keuangan kuartal III. Masalah rantai pasokan dan biaya energi yang lebih tinggi serta hal-hal lain telah memicu kekhawatiran tentang pelaporan pendapatan, yang akan dimulai dengan hasil JPMorgan Chase & Co pada Rabu (13/10/2021).
"Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini berpotensi mixed. Minimnya sentimen dalam negeri dan aksi tunggu pasar pada laporan kinerja kuartal III menjadi penggerak indeks hari ini," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (12/10/2021), sebagaimana diberitakan Antara.
Di bursa AS, mayoritas indeks kembali terkoreksi pada awal pekan karena investor mempertimbangkan tanda-tanda inflasi yang sedang berlangsung dan tantangan terkait pasokan, serta menunggu lebih banyak data tentang pendapatan perusahaan.
Bank-bank besar siap untuk melaporkan minggu ini seperti JPMorgan Chase (JPM), Bank Amerika (BACA), Morgan Stanley (NONA) dan Goldman Sachs (GS).
Sementara itu, kenaikan lebih lanjut dalam harga komoditas meningkatkan kekhawatiran atas inflasi menuju musim pendapatan perusahaan.
Bagi investor, kenaikan harga komoditas secara luas telah mengancam akan memberikan tekanan lebih lanjut pada marjin perusahaan.
Perusahaan telah bergulat dengan sejumlah tantangan sisi penawaran, termasuk kemacetan pelabuhan dan kelangkaan tenaga kerja, yang diperkirakan akan menyeret pertumbuhan laba menuju musim pendapatan kuartal ketiga akhir pekan ini dan selama bulan depan.
Indeks membalikkan kenaikan awal setelah tengah hari dan menambah kerugian sebelum penutupan. Laporan pendapatan menjadi sangat penting bagi investor yang khawatir tentang bagaimana gangguan pasokan dan tekanan inflasi akan mempengaruhi laba.
Melihat dari indeks global Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan, sebelumnya memprediksi IHSG pagi ini dibuka melemah.
Adapun secara teknikal tren penguatan mulai terbatas dalam jangka pendek, candle stick membentuk shooting star serta indikator stochastic bergerak di area overbought mengindikasikan potensi koreksi.
"Pergerakan akan minim sentimen dari data ekonomi. Investor masih akan mencermati perkembangan kebijakan moneter dari Amerika Serikat," jelas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri