tirto.id - Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, selain makin rendahnya positivity rate kasus COVID-19, bukti bahwa kondisi COVID-19 di Indonesia membaik dapat dilihat dari makin turunnya bed occupancy rate (BOR) pasien Corona di rumah sakit.
“Selain positivity rate ada beberapa parameter lain yang memang mendukung dan membuktikan rendahnya masalah COVID-19. Yang pertama terbukti memang RS di seluruh Indonesia sekarang turun drastis, beberapa RS bahkan [BOR] turun di bawah 30 persen,” kata Zubairi saat dihubungi, Jumat (17/9/2021).
Beberapa daerah kata dia yang sebelumnya memiliki BOR tinggi seperti Yogyakarta, Bangka Belitung, Sumatera Utara semuanya telah menurun.
Selain itu, jika dilihat jumlah kasus baru mingguan Indonesia pernah menjadi yang tertinggi menempati nomor satu dunia. Dan sekarang kata Zubairi turun drastis menjadi nomor 21 dunia.
“Demikian pula kasus meninggal. Pada Agustus itu sempat mencapai 2 ribu lebih sehari sekarang angka yang meninggal sudah kurang dari 500 per hari. Jadi kalau dari angka kematian kita pernah menempati pertama sekarang ini nomor 9,” ujarnya.
Dengan angka-angka itu, kata Zubairi, telah cukup menunjukkan bahwa kondisi COVID-19 di Indonesia membaik. Tetapi dengan adanya dinamika secara global terutama dalam hal persebaran varian baru COVID-19 tetap harus diwaspadai.
Berdasarkan data pada 17 September 2021 penambahan kasus COVID-19 baru sebanyak 3.835, sedikit naik dibanding hari sebelumnya. Sementara angka kematian turun dibandingkan hari sebelumnya.
Penambahan kasus Jumat kemarin membuat total kasus COVID-19 menjadi 4.185.144 orang per 17 September 2021. Dan total menjadi 140.138 meninggal karena COVID-19.
Kemudian kasus aktif total 68.942 yang masih dalam perawatan maupun isolasi mandiri. Sementara kasus sembuh bertambah 7.912 sehingga total menjadi 3.976.064 orang. Kemudian kasus suspek tercatat 234.397 orang.
Jumlah testing pada 17 September juga meningkat, baik real time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Tes Cepat Molekuler (TCM) maupun Antigen naik drastis dari 54.766 orang menjadi hari 293.454 orang diperiksa, sehingga positivity rate sebesar 1,31 persen.
Sedangkan untuk vaksinasi terdapat 77.417.488 yang sudah dilakukan suntik vaksinasi tahap I dan suntikan ke-2 mencapai 44.124.715 dari target vaksinasi yang dicanangkan pemerintah sebanyak 208.265.720.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Abdul Aziz