tirto.id - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie minta calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amien dan Sandiaga Uno membahas reformasi pendidikan pada debat ketiga pilpres, Minggu (17/3/2019) mendatang.
"Pendidikan sebagai konsep yang menyeluruh harus ada reformasi. Perubahan sekarang ini mengharuskan semua dievaluasi menyeluruh," ujar Jimly saat di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).
Dia menjelaskan, salah satu yang harus direformasi adalah kurikulum pendidikan. Menurutnya, sistem pendidikan yang saat ini ada di Indonesia sudah ketinggalan zaman.
"Kurikulum saja misalnya, itu kalau hanya diubah 10 atau 5 tahun sekali, itu sudah ketinggalan jaman. Jadi reformasi pendidikan ini sesuatu yang penting sekali," ucap Jimly.
Selain itu, Jimly juga menyebutkan anggaran pendidikan yang harus diatur kembali. Menurutnya, 20 persen uang negara yang saat ini untuk ranah pendidikan, harus teralokasi lebih baik lagi.
"Jadi anggaran pendidikan itu coba dihitung kembali, anggaran 20 persen itu harus yang relevan dan memang perlu. Pengeluaran anggaran pendidikan harus pada hal yang strategis. Apapun, entah itu swasta, negeri, pondok pesantren pun harus dapat jatah yang sama," terangnya.
Sehinga, menurutnya, dua hal tersebut harus menjadi poin penting dalam debat ketiga nanti. Pada 17 Maret 2019 nanti akan diselenggarakan debat ketiga antara para calon wakil presiden Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno di The Sultan Hotel, Jakarta Pusat.
Debat tersebut bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan. Debat ini akan disiarkan secara langsung di Trans TV, Trans7, dan CNN TV Indonesia.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dhita Koesno