Menuju konten utama

HyunA & Penyakit Sinkop Vasovagal yang Ia Derita

Mengenal gejala & penyebab Sinkop Vasovagal, penyakit yang diderita HyunA

HyunA & Penyakit Sinkop Vasovagal yang Ia Derita
HyunA. instagram/hyunah_aa Sudah Diverifikasi •

tirto.id - HyunA kembali menjadi sorotan di dunia hiburan K-Pop. Pasalnya, mantan personel 4Minute tersebut mengaku bahwa ia menderita penyakit sinkop vasovagal.

Hal tersebut diungkapkan HyunA melalui akun Instagram pribadinya, @hyunah_aa pada 28 November 2019 lalu.

“Beberapa kali saya jatuh pingsan. Beberapa kali pula aku pikir itu juga merupakan gejala dari gangguan kecemasan, sehingga aku mengabaikannya. Akan tetapi, seorang dokter menyarankan aku untuk pergi ke rumah sakit universitas. Jadi aku melakukan sejumlah tes pada gelombang otak, dan aku didiagnosis menderita sinkop vasovagal,” tulis HyunA dalam unggahannya tersebut, seperti dikutip Soompi.

HyunA mengakui bahwa kabar tersebut membuat ia sangat kehilangan arah, sebab ia ingin terus berada di panggung untuk menghibur para penggemarnya. Akan tetapi, penyakit tersebut yang sering membuatnya jatuh pingsan menyebabkan HyunA merasa khawatir.

HyunA juga telah menjalani sejumlah perawatan untuk menyembuhkan gejala dan penyakit sinkop vasovagal yang ia derita tersebut.

Lalu, apakah yang dimaksud dengan sinkop vasovagal?

Sinkop Vasovagal

Sebagaimana dikutip Healthline, sinkop artinya adalah pingsan atau hilang kesadaran. Hilang kesadaran tersebut terjadi dengan adanya pemicu tertentu, seperti melihat darah atau jarum, kemudian emosi yang kuat seperti rasa takut, dan keadaan tersebut dikenal sebagai sinkop vasovagal.

Sinkop vasovagal dikenal juga sebagai sinkop neurokardiogenik atau sinkop refleks. Siapa pun dapat mengalami sinkop vasovagal, tetapi cenderung lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Jenis pingsan ini terjadi pada pria dan wanita dalam jumlah yang sama.

Meskipun beberapa penyebab pingsan dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius, hal itu biasanya tidak terjadi dengan sinkop vasovagal.

Penyebab Sinkop Vasovagal

Di dalam tubuh manusia, terdapat saraf khusus yang digunakan untuk membantu mengontrol seberapa cepat jantung manusia berdetak. Saraf tersebut bekerja untuk mengatur tekanan darah pada manusia dengan mengontrol seberapa lebar pembuluh darahnya.

Biasanya, saraf-saraf ini juga berfungsi untuk memastikan bahwa otak kita selalu mendapat cukup darah yang kaya oksigen. Akan tetapi, kadang-kadang, reaksi tersebut bisa bercampur, terutama saat manusia memiliki reaksi terhadap sesuatu yang menyebabkan pembuluh dara terbuka lebar dan tekanan darah menjadi menurun.

Kombinasi dari penurunan tekanan darah dan detak jantung yang melambat tersebut dapat mengurangi jumlah darah yang mengalir ke otak manusia. Hal inilah yang menyebabkan manusia menderita pingsan.

Selain bereaksi ketika kita melihat sesuatu yang menakutkan, atau memiliki reaksi emosional yang kuat, sejumlah pemicu lain yang dapat menyebabkan sinkop vasovagal adalah sebagai berikut:

  • Berdiri setelah duduk, membungkuk, atau berbaring
  • Berdiri untuk waktu yang lama
  • Udara yang terlalu panas/kepanasan
  • Aktivitas fisik yang intens
  • Sakit parah
  • Batuk yang parah

Gejala Sinkop Vasovagal

Sebagaimana seperti dikutip Mayo Clinic, sejumlah gejala yang kemungkinan dialami manusia sebelum kehilangan kesadarannya adalah sebagai berikut:

  • Kulit pucat
  • Sakit kepala ringan
  • Tunnel vision (Bidang penglihatan Anda menyempit sehingga Anda hanya melihat apa yang ada di depan Anda)
  • Mual
  • Merasa hangat
  • Keringat dingin
  • Menguap
  • Penglihatan mengabur
Pemulihan setelah mengalami sinkop vasovagal umumnya dimulai dalam waktu kurang dari satu menit. Namun, jika Anda berdiri terlalu cepat setelah tidak sadarkan diri, dalam waktu sekitar 15 hingga 30 menit, Anda berisiko akan kembali pingsan.

Sinkop vasovagal biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan. Tetapi mungkin saja Anda dapat melukai diri sendiri selama sinkop vasovagal berlangsung. Sehingga, dokter mungkin akan merekomendasikan tes untuk menyingkirkan penyebab pingsan yang lebih serius, seperti gangguan jantung.

Cara Melakukan Perawatan Terhadap Sinkop Vasovagal

Pingsan sendiri bisa menjadi sebuah tanda atas penyakit yang lebih serius, seperti gangguanjantung dan otak. Oleh karena itu, berkonsultasi dengan dokter setelah mengalami gejala-gejala serupa sangat diperlukan, terutama jika sebelumnya Anda belum pernah mengalaminya.

Akan tetapi, dalam kebanyakan kasus sinkop vasovagal, perawatan menjadi tidak diperlukan. Dokter biasanya akan membantu pasien untuk mengidentifikasi pemicu dari pingsan tersebut, dan kemudian mendiskusikan cara-cara agar pasien dapat menghindari pemicu tersebut.

Namun, jika Anda cukup sering mengalami sinkop vasovagal dan mengganggu kualitas hidup Anda, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan sejumlah perawatan seperti di bawah ini:

    • Obat-obatan
Obat yang yang bisa digunakan untuk menurunkan gejala sinkop vasovagal adalah Fludrocortisone Acetate. Yang mana, obat tersebut biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah, sehingga membantu dalam mencegah sinkop vasovagal. Selain itu, obat Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala sinkop vasovagal.

    • Terapi
Dokter mungkin juga akan merekomendasikan bagaimana cara untuk mengurangi pengumpulan darah di kaki. Hal ini mungkin termasuk pada latihan di kaki, seperti memakai stoking kompresi atau menegangkan otot kaki saat berdiri.

Selain itu, Anda mungkin perlu menambah garam dalam makanan jika Anda biasanya tidak memiliki tekanan darah tinggi. Hindari berdiri dalam waktu yang lama, terutama di tempat yang panas dan ramai. Selain itu, perbanyak minum banyak cairan.

    • Operasi
Langkah selanjutnya untuk melakukan pengobatan terhadap sinkop vasovagal adalah operasi. Operasi tersebut adalah memasukkan alat pacu jantung listrik untuk mengatur detak jantung, agar dapat membantu beberapa orang dengan sinkop vasovagal.

Baca juga artikel terkait K-POP atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Maria Ulfa
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yulaika Ramadhani